Gomawo, Mianhae, Saranghae~

1.2K 111 31
                                    

★★★ Author POV ★★★

Seorang pria duduk lemas disebuah kursi. Badan kurus, baju kusam, juga rambut yang terlihat sangat berantakan. Tidak terurus sama sekali.

Siapa lagi jika bukan Baekhyun??

Baekhyun mengeliat pelan seraya mencoba membuka matanya perlahan. Entah ini sudah kesekian kalinya ia terbangun sebelum akhirnya kembali pingsan. Badannya benar-benar lemas sampai hanya untuk membuka matanya pun ia tak sanggup. Tangannya masih terikat kuat. Bahkan sudah terlihat bekas tali tersebut di pergelangan tangan dan kakinya.

Tak jauh dari pria itu, terdapat meja kecil yang di atasnya berisi beberapa makanan dan minuman.


Kai.


Kim Jongin.


Masih mempedulikan Baekhyun. Tentunya dia juga masih mengurung pria itu. Niatnya tidak berubah sedikitpun untuk menikahi Baekhyun. Walau ia tau Baekhyun akan tetap menolaknya.

Kali ini Kai kembali berfikir. Mencoba cara lain agar Baekhyun mau menerima tawarannya. Tawaran untuk menghabiskan hari tua Baekhyun bersama dirinya. Kai tidak habis pikir, sebenci apa Baekhyun padanya sampai-sampai Baekhyun tetap bertahan pada pendiriannya seperti ini. Padahal dahulu ia lah yang membuat jantung Baekhyun selalu berdegup kencang.

Kai tau jika kesalahan yang ia lakukan dahulu benar-benar menyakitkan Baekhyun. Meninggalkan Baekhyun di jurang sendirian dengan keadaannya yang sangat memilukan. Tapi Kai bisa apa? Masa lalu tidak pernah bisa ia ulang kembali.

Kai terduduk di sebuah kursi hitam. Bersebelahan dengan ruangan tempat ia mengurung Baekhyun. Keadaan Kai juga sama kacaunya .

Bajunya yang lusuh, wajahnya yang selalu terlihat lelah, dan rambutnya yang bahkan ia lupa kapan terakhir kali ia mencucinya. Serta beberapa bungkus bekas makanan yang tergeletak begitu saja tak jauh dari tempat duduknya.

Kai mengetuk-mengetuk sepatu pantofel hitamnya. Mulai mencoba berfikir cara apa yang akan ia lakukan kepada Baekhyun agar pria itu luluh dan mau menerima tawarannya.

Kai menghembuskan nafas keras. Pada akhirnya ia menemukan cara. Cara yang terakhir yang sebenarnya ia juga masih tidak yakin akan menggunakannya. Cara ini bisa terbilang cukup kejam.

Kai pada akhirnya berdiri dari tempatnya. Berjalan ke pojok ruangan, dan membuka kain yang berada disana. Kai mengambil benda yang tersembunyi di balik kain tersebut. Dengan beberapa kabel di atasnya.

Kai berjalan pelan. Mulai mengarah ke ruangan Baekhyun dengan membawa benda tersebut.

KREETTT~

Suara pintu tua terbuka. Menandakan jika ada seseorang yang masuk.

Baekhyun masih tak bergeming. Ia benar-benar lemas. Baekhyun sampai tidak ingat kapan terakhir kali ia memasukkan makanan ke dalam perutnya atau bahkan hanya sekedar membasahi tenggorakannya.

Kai berjalan ke arah Baekhyun. Meletakkan benda tersebut, sebelum menghampiri pria itu.

"Baekhyun, bangunlah sayangg.."

Suara Kai mulai terdengar. Ia masih menjadi pria yang lembut untuk Baekhyun. Walaupun selama 6 bulan ini Baekhyun tak mempedulikan perhatiannya.

Baekhyun mulai mencoba membuka matanya perlahan. Ia berharap tidak mendengar atau bahkan bertatap muka dengan pria menjijikan itu.

"Pergilah."

Suara Baekhyun terdengar lemas namun tegas saat ia akhirnya menangkap bayangan Kai tepat berada di hadapannya.

MEMORY [Chanbaek/Baekyeol Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang