Tell Me~

4.8K 360 23
                                    

★★★★★★★★★★★
*** Author POV ***

"Hyung, apa yang harus aku lakukan? Aku tidak ingin kehilangannya, tolong bantu aku hyung! Aku mohon.."

"Kau harus mengejarnya Chanyeol! Bagaimanapun caranya kau harus merebut Baekhyun dari kekasihnya itu!! Apa kau mau kehilangan Baekhyun untuk ke dua kalinya? Jika tidak, maka kau jangan sia-siakan kesempatan besar ini!" Henry mencoba memberi masukan untuk sahabatnya itu. Chanyeol menundukan kepalanya, tidak berani walau hanya sekedar menatap manik Henry.

"Tapi hyung, aku tidak yakin untuk itu. Aku tidak yakin tentang bagaimana perasaannya padaku. Bahkan ketika Baekhyun kehilangan ingatannya, dia masih bisa mengingat kekasihnya itu walaupun ingatannya tidak banyak. Bukankah itu membukti jika cinta mereka benar-benar sangat kuat?!" Chanyeol masih tetap pada posisinya. Sekarang ia bukan hanya menghindari tatapan mata Henry, tetapi juga mencoba menahan air matanya untuk tidak jatuh.

"Aku sadar hyung, aku mungkin tidak bisa menggantikan posisi Kai jika saja Baekhyun memilihku! Aku bahkan tidak bisa menghapus semua kenangan indah yang telah mereka lalui bersama!! Karena apa? Karena cinta mereka terlalu kuat!!" Tepat setelah itu air mata Chanyeol mengalir melewati pipinya. Hatinya sedikit sesak ketika melihat sahabatnya itu mulai menangis.

"Chanyeol, dengarkan aku!" Henry mengangkat dagu Chanyeol, menatap ke dalam matanya.

"Kau jangan pernah membandingan dirimu dengan kekasih Baekhyun itu! Karena kau sangat berbeda dengannya Chanyeol! Kekasih Baekhyun adalah pria bajingan sedangkan kau tidak! Kau lebih baik 1000% darinya Chanyeol!"

"Sekarang yang kau pikirkan adalah bagaimana mengukir kenangan indah bersamanya sekaligus mulai membangun kepercayaan di antara kalian berdua! Sehingga dia percaya jika dirimu bisa menggantikan posisi Kai jauh dari yang ia bayangan. Arraseo?" Chanyeol mengangguk lemah seraya membalas tatapan Henry.

Henry bahkan sangat ingin memeluk tubuh besar Chanyeol, tetapi ia tau betul jika sahabatnya itu perlu waktu untuk memikirkan hal ini. Setidaknya berfikir sebelum ia bertindak sesuatu.

Henry bangun dari posisi duduknya dan menepuk pelan bahu Chanyeol. "Aku pulang dulu."

Begitu kiranya sebelum sosok Henry benar-benar hilang dari pandangan Chanyeol.

★★★★★★★★★★★

Baekhyun melengguh pelan ketika ia mulai membuka mata. Rasa hangat yang menjalar dari seluruh tubuhnya, membuat pria itu enggan bangun. Baekhyun mengadahkan wajahnya, dan pemandangan yang pertama ia lihat adalah wajah tenang kekasihnya ketika sedang tertidur. Baekhyun yang masih berada erat dalam dekapan Kai, mulai tersenyum senang mengagumi wajah pria itu.

Baekhyun sedikit mengeliat ketika merasakan jika pelukan Kai sedikit menganjal pada tubuhnya. Baekhyun tidak mengatakan jika pelukan Kai tidak nyaman, hanya saja merasa sedikit ada sesuatu yang menganjal setiap mereka berpelukan. Berbanding terbalik dengan pelukan Chanyeol.

Seketika Baekhyun mulai merindukan pelukan hangat namja jangkung itu. Pelukan Chanyeol yang nyaman membuat Baekhyun enggan pergi dari sisinya. Jika Baekhyun boleh jujur, ia lebih memilih pelukan Chanyeol di banding pelukan kekasihnya itu. Entahlah, Baekhyun hanya merasa jika lekuk tubuh Chanyeol sangat pas dengan lekuk tubuhnya. Tubuh Chanyeol seperti mengisi bagian yang kosong pada tubuh Baekhyun ketika mereka berpelukan.

"Heum.." Kai bergumam pelan, berhasil membuyarkan lamunan Baekhyun tentang Chanyeol.

"Selamat pagi chagiya." Kata pertama yang Baekhyun ucapkan mampu membuat Kai tersenyum senang.

"Selamat pagi juga kekasihku." Kini giliran Baekhyun yang tersenyum. Saat Baekhyun hendak pergi dari sisi Kai, pria itu berkata

"Kajima! Biarkan seperti ini sebentar. Aku benar-benar merindukan sensasi saat tubuhku bersentuhan dengan kulit putih susumu Baekhyun-ah." Kai yang setengah terpejam bahkan masih bisa melihat pipi Baekhyun yang mulai memerah.

MEMORY [Chanbaek/Baekyeol Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang