This Love~

2.8K 267 41
                                    

★★★★★★★★★★★
*** Author POV ***

Pagi kembali menyapa kota terpadat di Korea Selatan, dimana lagi jika bukan Seoul. Sinar matahari bersinar dengan hangat ke seluruh penjuru kota. Seperti membangunkan orang-orang, memaksa mereka semua untuk segera memulai aktifitasnya masing-masing.

Tak terkecuali dengan Park Chanyeol. Chanyeol mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya bangun dari istirahat panjangnya. Ketika Chanyeol bangun, Chanyeol merasakan suasana hampa entah mengapa. Mungkin karena tak ada sosok Baekhyun yang biasa ia lihat setiap pagi masih tertidur lelap di sampingnya.

Chanyeol berjalan keluar kamar dengan keadaan setengah mengantuk. Pria itu memutuskan untuk mencuci mukanya terlebih dahulu sebelum membuat sarapan. Ia tidak ingin terkena percikan minyak panas ataupun salah memasukkan bumbu ke dalam masakannya akibat mata kantuknya itu.

Bagi Chanyeol, pagi hari ini terasa sangat berbeda dari pagi-pagi biasanya. Mulai dari saat ia bangun tidur, memasak, sampai menyantap sarapan pagi ini. Chanyeol baru menyadari betapa pentingnya sosok namja mungil itu bagi hidupnya. Ketika Baekhyun tidak ada, hidupnya terasa hampa. Seperti ia kembali ke kehidupannya yang dulu ketika ia belum bertemu dengan Baekhyun.

Handphone Chanyeol tiba-tiba bergetar, membuat sang pemilik benda kotak itu sedikit terkejut. Diliriknya benda itu, terpampang nama Baekhyun disana. Chanyeol tersenyum di ujung bibirnya sebelum mengangkat panggilan Baekhyun.

"Selamat pagi Chanyeol."

"Selamat pagi juga, Baek."

"Kau sudah bangun?"

"Sudah. Bahkan sekarang aku sedang sarapan."

"Benarkah? Bagus kalau begitu."

Chanyeol hanya mengangguk.

"Chan.." lirih Baekhyun disebrang sana.

"Heum?" gumam Chanyeol.

"Ada yang ingin aku beritahu."

"Katakanlah."

Cukup lama Baekhyun terdiam di sebrang sana, sebelum ia kembali mengeluarkan suara.

"Ayahku menyuruhku untuk mengurus dan menjadi CEO di cabang perusahaannya." Baekhyun berbicara dengan sangat hati-hati. Takut kembali membuat pria itu kecewa.

"Bagus itu." jawab Chanyeol singkat.

"Kau tidak marah?"

"Tentu aku marah sekali padamu!"

Baekhyun menundukan kepalanya. "Mianhae."

"Haha, tidak. Aku bercanda, Baek. Aku tidak marah padamu sama sekali. Kau tenang saja." Chanyeol kemudian tertawa husky.

"Heum, benarkah?"

"Iya, benar. Untuk apa aku marah? Lagipula itu adalah perintah dari Ayahmu. Jadi kau harus menurutinya." tutur Chanyeol.

"Tapi kau tenang saja, Chan. Aku sudah meminta kepada Ayahku untuk mengulur waktu mengurusi cabang perusahaannya. Jadi, kita masih punya banyak waktu untuk bersama."  Baekhyun berusaha agar Chanyeol tidak marah padanya.

"Aku senang mendengar itu."

"Baiklah, Chan. Kau harus berangkat kerja sekarang! Aku tidak ingin kau terlambat."

"Baiklah, Tuan Byun." ucap Chanyeol sebelum menutup panggilannya. Chanyeol kemudian menghembuskan nafas keras.

"Huft, bahkan kau lupa jika hari ini bukan jadwal ku bekerja. Sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan, Baek?" gumam Chanyeol dalam hati kecilnya.

MEMORY [Chanbaek/Baekyeol Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang