★★★★★★★★★★★
*** Chanyeol POV ***CITTT...
Aku memarkirkan mobil kesayanganku di parkiran khusus untuk Dokter. Segera menutup pintu mobil dan mengaktifkan alarm pada mobilku.
Melihat pantulan diri pada kaca mobil, memastikan jika tidak ada yang kurang pada penampilanku pagi ini, sebelum akhirnya melangkah masuk ke dalam Rumah Sakit.
Seperti pagi-pagiku biasanya. Sapaan dan senyuman ramah dari semua orang yang mengenalku, seperti menyambutku pagi ini.
"Dokter Muda Park Chanyeol!" Langkahku terhenti ketika mendengar seseorang memanggil. Menoleh dan mendapati Seung Bin disana.
"Waeyo Seungbin-ah?"
"Anuu Dokter. Sepertinya ada seseorang yang telah menunggu di ruangan pribadimu." ucap Seungbin.
"Nugu?" tanyaku kembali.
"Sepertinya Direktur Park Il Woo."
"Mwo?! Paman?! Untuk apa Paman kesini?!" tanyaku bingung. Karena tidak biasanya Pamanku menemuiku seperti ini. Mengunjungiku ke Rumah Sakit ini saja jarang.
"Mollayo Dokter. Mungkin ada hal penting yang ingin beliau bicarakan denganmu."
'Sepertinya perkataan Seungbin ada benarnya juga' pikirku. Aku segera melanjutkan langkahku, dan pergi ke ruangan.
Sesosok pria berbadan tegap tengah duduk di salah satu sofa yang ada di ruanganku. Sebuah cangkir berisi minuman yang masih mengepulkan asap berada tak jauh darinya. Aku bahkan tau jika itu adalah Pamanku dengan hanya melihat sosoknya dari belakang.
"Oh Paman.." sapaku sedikit kaku.
"Akhirnya kau datang. Duduklah!"
Aku menuruti perintah Pamanku dengan baik. Ia membenarkan letak kacamatanya sebentar sebelum akhirnya membuka percakapan.
"Bagaimana kabarmu, heum? Sudah hampir 3 bulan Paman meninggalkanmu pergi ke Jepang. Apakah ada sesuatu penting yang Paman lewatkan saat pergi?" Paman tiba-tiba menjadi banyak bertanya.
"Kabarku baik, Paman. Sampai saat ini tidak ada yang kau lewatkan sedikitpun dariku." jawabku sedikit berbohong. Pasalnya hubunganku dengan Baekhyun masuk kedalam daftar kejadian penting yang terjadi belakangan ini. Dan bahkan menjadi satu-satunya kejadian berharga dalam hidupku.
Lagipula ini bukanlah waktu yang tepat untuk memberitahukan hubunganku dengan Baekhyun. Pertanyaan tentang apakah Pamanku mengenal Baekhyun atau tidak, jawabannya adalah kenal.
Walau Paman mengenal Baekhyun hanya sebatas tau saat aku meminta izin padanya untuk berbagi tempat tinggalku dengan seorang pasien amnesia yang saat itu sedang aku tangani. Atau bahkan mungkin Pamanku sudah melupakan nama Baekhyun, sesaat setelah aku meminta izin padanya.
"Bagus kalau begitu. Paman percaya jika kau bisa menjaga dirimu dengan baik, sekalipun Paman pergi ke Samudra Atlantika, hahaha." Seketika tawa Paman bergema di seluruh sudut ruangan. Aku hanya bisa tersenyum simpul. Belum tenang rasanya jika Pamanku belum masuk ke inti pembicaraan.
"Kalau boleh aku tau, sebenarnya apa tujuan Paman kesini? Sampai-sampai meluangkan waktu di tengah jadwal Paman yang sedang padat."
Aku memberanikan diri untuk bertanya pada Paman. Paman hanya menatapku intens dengan kacamatanya yang sedikit turun. Aku hanya diam, menunggunya kembali berbicara.
"Pertanyaan yang bagus. Sebenarnya Paman kesini untuk memberikanmu sebuah hadiah istimewa."
"Hadiah istimewa?! Hadiah apa itu Paman?!" tanyaku seketika antusias saat mendengar kata 'hadiah'.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORY [Chanbaek/Baekyeol Fanfiction]
Fanfiction"Apa yang harus aku lakukan, jika kekasih masa laluku kembali datang di saat aku sudah membuka hatiku untuk orang lain?" -Baekhyun "Aku hanya menunggu, dan terus menunggunya. Menunggu hingga ia mulai mencintaiku." -Chanyeol "Perasaanku pada Baekhyun...