I Like U(17+)~

4.1K 244 21
                                    

WARNING! Chapter ini mengandung sedikit unsur s*ksual. Pastikan jika Anda berumur 17 tahun keatas.Tapi kalo yang masih di bawah umur tetep kekeuh mau baca, yowess silahkan. Karena segala bentuk dosa atau apapun itu bukan tanggung jawab Author .-.

★★★★★★★★★★★
*** Author POV ***

Luhan tersenyum cerah seraya memperhatikan pantulan dirinya di cermin. Beberapa kali ia memuji dirinya sendiri karena terlihat sangat manly malam ini. Tentu ini karena baju pemberian Sehun. Sehun memberikannya satu set pakaian formal untuknya. Namun Luhan memutuskan untuk tidak memakai jas hitamnya dan menggantinya dengan sweater miliknya dengan warna senada. Menurut Luhan, ia tidak pantas jika memakai jas formal seperti itu.

Luhan sangat senang malam ini, dan ia tidak tau alasannya kenapa. Padahal Sehun hanya akan mengajaknya makan malam biasa. Senyuman Luhan mengembang seketika ketika handphonenya bergetar dan menampakan nama Sehun disana. Segera ia geser layar handphonenya ke kiri dan seketika pesan dari Sehun terbuka.

"Temui aku di Chineesse Gold Restaurant pukul 7 malam ini. Aku menunggumu, Luhan~"

Luhan melihat jam tangan yang melingkar di tangannya. "Kira-kira waktu 30 menit cukup untuk aku sampai disana."  ucap Luhan seraya tersenyum sebelum memasukkan handphone kedalam saku celana dan pergi keluar dari kamar Hotel Sehun. Ups, sepertinya Luhan memakai kamar Hotel Sehun untuk kepentingnya sendiri seharian ini. Luhan bersumpah jika ia akan langsung meminta maaf karena menggunakan fasilitas yang ada di kamar Hotel Sehun tanpa sepengetahuan pria albino itu.

Luhan harus sedikit menundukkan wajahnya agar tidak dapat dilihat oleh teman-teman seprofesinya. Apalagi jika dilihat oleh Lay atau Manager Office Boynya itu. Bisa-bisa Luhan dikira tidak bekerja karena memakai pakaian bebas seperti sekarang.

Luhan segera masuk kedalam taksi yang sengaja terparkir di depan Hotel. Luhan menunjukkan nama dan alamat Restaurant yang Sehun berikan tadi kepada supir taksi itu. Supir itu mengangguk mengerti sebelum memasukkan kopling dan segera menjalankan taksinya.

Luhan tidak tau dan tidak sadar sejak kapan taksi yang ia tumpangi sudah sampai di tempat tujuannya.

"Kita sudah sampai di Chineesse Gold Restaurant, Tuan." ucap sang supir taksi seraya menoleh ke arah Luhan. Luhan melihat keluar jendela, memastikan jika bangunan yang berada di depannya ini memang benar Restaurant yang Sehun maksud. Luhan mengangguk dan membayar ongkos taksi itu sebelum keluar dari sana.

Luhan hanya memandangi Restaurant itu dari luar. "Restaurant ini benar-benar mewah.."  kagum Luhan dalam hati. Tiba-tiba seseorang berpakaian pelayan berjalan mendekati Luhan.

"Maaf, apakah kau benar Tuan Xi Luhan?" tanya pelayan itu. Luhan mengangguk ketika nama lengkapnya di sebut.

"Benar, saya Xi Luhan. Ada apa?"

"Anda sudah di tunggu oleh Tuan Sehun. Mari Tuan, saya antarkan ke meja Anda." Luhan hanya tersenyum dan mengangguk sebelum berjalan mengekor di belakang pelayan yang sudah terlebih dahulu jalan di depannya.

Luhan dengan patuh mengikuti sang pelayan, ketika pria itu membawanya naik ke lantai dua.

"Ini meja Anda, Tuan. Silahkan duduk." Sang pelayan menarik salah satu kursi yang ada disana, mempersilahkan Luhan untuk duduk. Luhan tersenyum dan duduk di kursi yang telah disediakan seraya menoleh kesana kemari.

"Kemana Sehun pergi? Tadi pelayan itu mengatakan jika ia sudah menungguku. Apa dia sekarang sedang pergi ke toilet?" Luhan bertanya dalam hati, masih mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut lantai 2 Restoran itu yang kini tampak sepi.

"Kenapa Restaurant ini sepi? Apakah makanan di Restaurant ini tidak enak? Tetapi setauku makanan disini sangatlah lezat! Ataukah makanan di Restaurant ini terlalu mahal sehingga tidak ada pembelinya? Ah molla.. Aku baru pertama kali makan disini."  Luhan kembali bermonolog ria.

MEMORY [Chanbaek/Baekyeol Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang