Bad Boy~

5.5K 433 18
                                    

★★★★★★★★★★★★
*** Baekhyun POV ***

"Kau benar-benar ingin tau siapa Sehun?" Aku mengangguk semangat. Chanyeol akhirnya menggeser kursinya agar lebih dekat dengan ku. Ia menghela nafas panjang sebelum mulai bercerita.

"Kejadian tidak sengaja yang membuat ku sampai sekarang berteman dengan Oh Sehun, dimulai 4 tahun lalu."

"Saat pesawat kertas milik Sehun tidak sengaja menghampiri kaki ku." lanjut Chanyeol.

"Saat itu aku dan Sehun bersekolah di sekolah yang sama. Dia menjadi hoobae ku karena umur kita yang terpaut 2 tahun. Sehun sangat terkenal di sekolah karena ketampanan dan kepintarannya. Tak di pungkiri banyak wanita yang mengejarnya, dan membuatnya menjadi Pangeran Sekolah saat itu. Tetapi di sisi lain, banyak yang tidak menyukai Sehun karena sifat jahilnya. Ia bahkan pernah mengerjai guru terkiller di sekolah hingga membuat guru itu terpaksa mengundurkan diri lantaran tidak tahan dengan perbuatan Sehun."

Aku melipat kaki ku dan menopang dagu di tangan, mencoba mendengarkan cerita Chanyeol dengan antusias.

"Tidak hanya itu, di saat satu sekolah mengetahui jika ayah Sehun adalah seorang koruptor, hal itu membuat ia semakin di benci, dan semenjak saat itu tidak ada yang mau berteman atau bahkan dekat dengannya. Aku yang mendengar kabar itu sangat kasihan pada Sehun, walau sekalipun aku belum pernah bertemu atau berpapasan dengannya."

Chanyeol meneguk beberapa kali salivanya guna membasahi tenggorokannya yang kering, sebelum kembali melanjutkan cerita.

"Hingga suatu ketika sebuah pesawat kertas menghampiri ku, dan membuat ku pergi ke atap sekolah, tempat dimana pertama kali aku melihat pesawat kertas itu di terbangkan. Benar saja, aku mendapati seorang namja sedang berdiri seraya melihat sekeliling sekolah dari atas sana. Aku mendekatinya dan langsung mengembalikan mainan itu kepadanya. Awalnya aku ingin segera pergi dan meninggalkan namja aneh itu sendirian di sana, tetapi entah kenapa hatiku tiba-tiba merasa iba mendapati raut murung dari wajahnya. Aku mencoba berkenalan dengannya, yang ternyata ia adalah Oh Sehun si Pangeran Sekolah."

"Kabar burung yang ku dengar tentangnya ternyata tidak benar sama sekali. Sehun adalah teman yang baik, dan mempunyai sifat kesetia kawanan yang tinggi. Saat itu kami sudah mulai menjalin hubungan pertemanan yang baik."

"Bulan-bulan selanjutnya Sehun menjadi sangat bergantung kepada ku. Awalnya aku sangat senang berteman dengannya, tetapi lambat laun ia menjadi orang yang over protectif bahkan untuk masalah temannya sendiri. Ia bahkan repot-repot meminta ayahnya untuk mengirimkan beberapa bodyguard untuk menjaga ku."

"Aku berfikir jika perlakuan Sehun terhadap ku hanyalah sebagian dari rasa sayangnya sebagai teman. Aku mencoba untuk menghiraukannya dan tetap berteman dengannya seperti biasa."

"Dugaan ku selama ini ternyata benar, Sehun beranggapan jika aku mencintainya lebih dari seorang teman hanya karena aku memberikan perhatian dan kasih sayang padanya. Hingga pada akhirnya ia benar-benar mengatakan jika ia mencintai ku dan menginginkan ku untuk menjadi kekasihnya."

"Pada saat itu aku bingung harus berbuat apa karena aku baru pertama kali mendapatkan pengakuan perasaan dari seorang pria. Dengan berat hati aku akhirnya menolak cinta tulus Sehun, karena memang selama ini aku hanya menganggapnya sebagai teman sekaligus adik ku sendiri, itupun tidak lebih."

"Aku kira sikap over protektif Sehun terhadap ku akan sedikit berkurang setelah hari penolakan itu. Tetapi nyatanya tidak, ia bahkan melakukan suatu hal yang lebih berlebihan lagi, yang membuat ku hanya bisa mengelus dada. Kau tau apa itu?"

"Apa?" Aku balik bertanya pada Chanyeol.

"Dia melarang ku untuk berteman, berbicara, bahkan bersentuhan dengan orang lain, kecuali dirinya. Itu gila bukan?! Hal itulah yang menjadi titik kejenuhan ku dalam menghadapi sikapnya, yang kemudian memaksa ku untuk perlahan-lahan menjauhinya, karena jujur aku merasa jika sosok Sehun membawa pengaruh buruk terhadap kehidupan ku."

MEMORY [Chanbaek/Baekyeol Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang