★★★★★★★★★★★
*** Author POV ***Chanyeol kembali menjalani rutinitasnya seperti biasa. Kembali bersyukur memiliki Henry yang selalu mengertinya akhir-akhir ini. Sapaan demi sapaan mulai terdengar seiring raganya berjalan memasuki bangunan Rumah Sakit.
"Tuan Muda Park Chanyeol." panggil salah satu receptionist membuat langkah Chanyeol terhenti. Chanyeol membuka kacamata hitamnya dan menggantungkannya pada bagian leher baju.
"Ada apa?"
"Ada tamu yang ingin bertemu denganmu, Tuan. Tamu itu sudah menunggu di ruangan Anda." Chanyeol hanya mengangguk mendengar ucapan receptionist di depannya. Mulai bertanya dalam hati, siapa tamu itu. Mengingat jarang sekali ada tamu/orang khusus yang ingin bertemu dengannya, kecuali itu adalah sang paman pemilik Rumah Sakit ini.
Chanyeol melanjutkan langkahnya menuju ruangan pribadinya. Seperti biasa mengambil jas putihnya sebelum mulai memeriksa pasien.
Chanyeol sedikit terkejut ketika masuk ke dalam ruangannya. Terlihat Kyungsoo tengah duduk di salah kursi yang berada di ruangan Chanyeol. Seketika sebuah senyuman mengembang di bibir Kyungsoo ketika melihat kedatangan Chanyeol.
"Chanyeol!!" jerit Kyungsoo yang langsung melompat ke pelukan Chanyeol saking senangnya.
"D.O?" Entah kenapa Chanyeol berubah menjadi gugup bertemu dengan namja bermata doe itu.
"Kenapa kau bingung melihatku? Apa kau tidak senang jika aku berkunjung kesini?" Kyungsoo mengadahkan wajahnya agar bertemu dengan manik Chanyeol.
"E-eh? Tidak. Aku senang jika kau datang." Chanyeol mencoba tersenyum untuk menyenangkan hati Kyungsoo. Melihat Kyungsoo sekarang ini, seperti mengingatkannya pada suatu hal. Suatu hal tentang hubungan Kyungsoo dengan orang lain. Chanyeol tidak mengerti kenapa ia melupakan sesuatu pada Kyungsoo, meski ia baru mengenal namja itu beberapa waktu lalu.
"Ayo duduk! Aku membawakanmu kue beras." Raut wajah Chanyeol masih bingung saat Kyungsoo menarik tangannya dan menuntunnya untuk duduk.
Dengan cekatan, Kyungsoo membuka kotak yang berisi kue beras yang tertutup sebuah kain berwarna merah muda.
"Tadaa~ Makanlah! Ini khusus aku buatkan untukmu." Kyungsoo membuka penutup kotak itu dan terlihatlah kue beras yang masih mengepulkan asap, membuat kue beras itu terlihat sangat mengoda.
"Whoahh, kue beras!" Chanyeol mengambil satu kue beras dan melahapnya dengan semangat. Kyungsoo hanya tersenyum seraya memandang wajah Chanyeol dari samping.
Kegiatan Kyungsoo sedikit terusik ketika melihat Chanyeol merubah ekspresinya.
"Uhuk, uhukk.. Ah-irr.." Chanyeol tersedak lantaran terlalu bersemangat memasukkan kue beras ke dalam mulutnya. Sesekali memukul dada untuk membantunya bernafas.
Beruntung Kyungsoo membawa sebotol air. Tanpa membuang waktu lagi, ia segera memberikannya pada Chanyeol. Chanyeol mendesah lega ketika beberapa teguk air berhasil mendorong kue beras yang tadi sempat tercekat di tenggorokkannya.
Kyungsoo tertawa pelan mengingat betapa lucunya ekspresi Chanyeol saat tersedak tadi. Di tambah lagi ekspresinya yag tidak kalah panik melihat Chanyeol tersedak.
Kyungsoo tidak sengaja melihat jam dinding yang menggantung di sisi tembok, membuat ia melonjak kaget setelah itu.
"Chanyeol, aku pergi dulu ne. Kai akan marah jika aku terlambat menemuinya. Annyeong." ucap Kyungsoo cepat dan langsung berlalu keluar dari ruangan Chanyeol. Chanyeol mengernyitkan dahi karena sedikit bingung. Pikirannya seketika melayang jauh. Matanya membulat karena akhirnya otak bodohnya mengingat sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORY [Chanbaek/Baekyeol Fanfiction]
أدب الهواة"Apa yang harus aku lakukan, jika kekasih masa laluku kembali datang di saat aku sudah membuka hatiku untuk orang lain?" -Baekhyun "Aku hanya menunggu, dan terus menunggunya. Menunggu hingga ia mulai mencintaiku." -Chanyeol "Perasaanku pada Baekhyun...