Sick~

5.7K 411 22
                                    

★★★★★★★★★★★
*** Author POV ***

Sosok yang di tunggu Baekhyun akhirnya datang juga. Chanyeol kembali dengan membawa sebungkus plastik yang di pastikan berisi obat-obatan yang baru saja ia tebus di Instalasi Farmasi.

"Ku bawakan kau obat. Obat ini untuk menyerap racun sekaligus mengeluarkannya dari dalam tubuh mu. Minumlah." Chanyeol memberikan 1 tablet obat dengan kandungan attapulgit kepada Baekhyun. Tanpa pikir panjang, pria itu langsung memasukkan obat itu ke dalam mulutnya dan mendorongnya dengan beberapa teguk air.

"Malam ini kau akan menginap dimana?" Chanyeol berfikir sebelum menjawab pertanyaan Baekhyun.

"Entahlah. Mungkin aku akan menginap di sini." Baekhyun hanya mengangguk mengerti.

"Baek."

"Heum?"

"Apa itu?" Tangan Chanyeol menunjuk beberapa tumpukan kertas yang berada tak jauh dari sisi Baekhyun.

"Itu burung harapan yang aku buat dari kertas origami."

"Burung harapan?" Alis Chanyeol berkerut karena bingung bahkan ketika Baekhyun mulai mengangguk ke arahnya.

"Kau bisa menuliskan 1 harapan mu pada 1 burung harapan itu. Aku berencana akan membuat 1000 burung harapan kemudian menggantungnya di jendela. Aku berharap setiap harinya, minimal 1 harapan dari 1000 harapan yang aku tulis dapat terwujud." jelas Baekhyun seraya tersenyum simpul.

"Kau sudah membuat berapa burung harapan?" tanya Chanyeol setelah mengerti apa yang Baekhyun ucapkan.

"Hari ini aku baru membuat 50 burung harapan."

"Boleh aku bantu buatkan? Ya kau tau, aku melakukannya hanya agar rencana mu untuk membuat 1000 burung harapan dapat cepat terwujud."

"Boleh! Tentu boleh! Gomawo Chanyeol-lie. Kau tidak perlu khawatir, nanti aku ajarkan cara membuatnya! Sekali lagi terima kasih!" Raut wajah Baekhyun seketika berubah menjadi sangat senang, memaksa Chanyeol untuk tidak tersenyum dan membelai surai hitam pria itu.

"Baek, aku izin pergi keluar sebentar ne. Aku ingin menemui seseorang untuk menyelesaikan beberapa urusan." ucap Chanyeol.

"Kau tidak pergi untuk menemui Sehun kan?" tebak Baekhyun yang seketika membuat Chanyeol sulit berkata-kata.

"Tidak! Aku terlalu sibuk untuk menemui anak ingusan itu!" bantah Chanyeol.

"Benarkah? Awas saja jika kau berbohong!"

"Tidak akan! Yasudah, aku pergi dulu ne. Ingat, kau jangan turun dari tempat tidur! Jika perlu apa-apa, tekan saja bel darurat itu! Aku yakin, Suster Hyul dan beberapa perawat lain akan segera datang. Jangan melakukan sesuatu yang bisa membahayakan dirimu lagi! Kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan pulang terlambat! Aku menyayangi mu!" Baekhyun memejamkan mata, menikmati kecupan lembut Chanyeol yang mendarat di puncak kepalanya.

"Berhati-hatilah! Aku juga menyayangi mu!" teriak Baekhyun tepat setelah tubuh kekar Chanyeol hilang di balik pintu.

★★★★★★★★★★★

Setelah berjalan beberapa langkah dari kamar rawat Baekhyun, Chanyeol kemudian mengeluarkan handphonenya dari saku celana.

"Halo Sehun?"

"Halo hyung!"

"Kau sedang ada dimana sekarang?"

"Aku masih di kampus hyung, ada apa?"

"Bisa kita bertemu sebentar? Ada yang ingin aku tanyakan padamu."

"Tentu bisa hyung!"

"Bagus! Kita bertemu sekarang di Cafe biasa. Aku tunggu."

MEMORY [Chanbaek/Baekyeol Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang