2. Hari Pertama

2.7K 152 0
                                    

Tokoh
1. Regina Audrey Antika.
2. Regita Claudy Cantika.
3. Rafid Aditya Sanjani.
4. Alfitra Alifianda.
5. Alvan Virga Dirgantara.
6. Dimas Daniswara.

****

"Jadi.. Pada murid baru dengan nilai terbaik. Regita Claudy Cantika silahkan maju kedepan dan memberikan sepatah dua patah kata."
Ucap Kepala Sekolah.

Gita maju kedepan dan membacakan pidatonya. Semua mata laki-laki tertuju pada gadis itu.

"Itu anak kemarin?"
Tanya Alif pada Alvan di sampingnya.

"Yang kemarin kamu tabrak, Al?"
Balas Alfan.

"Iya. Kok dia tinggian sama kurusan gitu ya?"
Tanyanya Heran. Seingatnya gadis kemarin adalah gadis pemalu dengan postur tubuh pendek.

"Al! Al! Lihat lihat!"
Ucap Alvan menunjuk gadis di barisan 10.6 sedang menatap adiknya berpidato didepan dengan rasa bangga.

Alifian tidak mendengarkan dan tetap menatap gadis didepan yang berpidato.

"Jadi itu Gita ya, Gin?"
Tanya lily di samping gadis itu.

"Iya. Cantik ya. Pintar lagi."

"Kalau diliat sih iya, beda banget sama kamu. Haha."

Gina hanya menunduk malu.

*****

Semua anak masuk ke kelas masing-masing. Wali kelas menginfokan untuk mengisi kolom ekstrakulikuler. Banyak anak bingung mengisinya.

"Kak, kakak mau masuk apa?"
Tanya Gita dibelakangnya.

"Mungkin paduan suara."
Balasnya.

"Aku mau masuk Osis aja deh. Sama apalagi ya.. Klub Manga? Mungkin? Kak bukannya kau suka gambar manga juga? Gamau masuk?"
Tanyanya terus menerus.

"Aku masuk paduan suara aja deh Git."
Balasnya.

"Oke."
Ucapnya melingkari beberapa eskul.

"Jadi ada anak kembar ya dikelas ini?"
Tanya salah satu murid laki-laki.

"Iya! Namaku Gita!"
Jawab Regita langsung tanpa malu-malu kemudian menunjukku.

"Namaku Regina."
Jawabku singkat.

"Kalau mau membedakannya mudah banget ya, tinggal liat tingginya sama sikap cueknya. Haha."
Ucap salah satu anak perempuan.

"I-iya."
Jawab Gina.

"Gin.. Temenin aku ngumpulin kertas ini yuk."
Ajak Rafid kemudian memecahkan tawa mereka.

"I-iya fid."
Ucapku langsung mengikutinya ke arah pintu.

"Kamu kok iya iya aja sih diledekin gitu."
Ucapnya kesal.

"Mereka kan hanya bercanda."

"Bercanda apanya?!"

"Oke.. Itu memang kebenarannya fid."
Balas Gina kemudian membuat Rafid diam.

"Hei! Cewek yang kemarin!"
Panggil ketua osis dari belakang mereka.
Karena suara yang keras refleks keduanya menoleh

"Gin tunggu bentar diluar ya. Aku kasi wali kelas dulu."
Ucap afid masuk kedalam ruang guru.

"Kau.. Jadi mengisi formulir osis kan?"
Tanya Alif menghampiri gadis itu.

"Ti-tidak. Aku bilang kau salah orang."
Ucap Gina terbata.
Dia merasa canggung apabila berada didekat orang yang belum dikenalnya.

"Kau yakin? Dengan nilaimu itu kau bisa menjabat di osis loh."
Ajaknya lagi tanpa mendengarkan perkataan gadis itu.

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang