1. Regina Audrey Antika.
2. Regita Claudy Cantika.
3. Rafid Aditya.
4. Alfitra Alifianda.
5. Alvan Virga Dirgantara.
6. Dimas Daniswara.****
"Aku mau bilang makasi aja.."
"Kalau gitu berterima kasihlah dengan benar."
"Eh? Caranya?"
Tanya gadis itu kemudian menoleh pada Rafid."Cium pipi aku."
Balas Rafid dengan wajah serius.Gina terdiam sebentar.
"Aku serius."
Tambah Rafid."Ta-tapi... Itukan.. Buat orang.. Pacaran."
Jawab gina terbata.Rafid mengalihkan pandangannya dari gadis itu.
Gina merasa tidak enak karenanya."Ba-baiklah.."
Ucap gina kemudian.Dia mendekatkan badannya pada Rafid. Kemudian mengecup pipi laki-laki itu beberapa detik dan melepaskannya.
Rafid tersenyum sebentar.
Kemudian menarik tubuh gina kearahnya. Dan...Cup!
Rafid melingkarkan tangannya pada pinggang gadis itu. Kemudian mencium bibir gina lembut.
Gina menutup matanya dan menikmati bibir rafid yang melahap bibirnya. Gina merasakan desah nafas laki-laki itu. Rafid mempererat pelukannya pada gadis itu.
Alif berniat untuk mencari gina untuk mengantarkan makanan padanya. Tak sengaja dilihatnya rafid sedang mencium gadis itu.
Makanan yang dibawa alif terlepas dari tangannya. Kakinya ingin melangkah kedepan dan menghajar rafid tetapi diurungkannya. Dia berbalik menuju api unggun.
Rafid melepaskan ciuman pada bibir Gina. ditatapnya wajah gina yang sudah panas dan memerah seperti tomat.
"Aku suka kamu gin.. Bukan sebagai sahabat. Tapi sebagai perempuan.."
Ucapnya lagi.Gina menatapnya lembut. Entah kenapa perasaanya terasa berdesir rafid mengatakan hal itu padanya.
"Aku tau mungkin karena ini, kamu bakal jauhin aku. Tapi.. Aku serius. Aku udah lama pingin kamu tau perasaan aku."
Ucapnya lagi meletakkan kedua telapak tangannya dipipi gadis itu.Gina mulai menangis.
Rafid merasa serba salah. "Gin? Kamu kenapa? Ada yang sakit? Kamu marah?"
"Bego!"
Ucap gina kemudian."Mana mungkin aku jauhin kamu!"
Ucapnya lagi, air mata mengalir ke pipi gadis itu.
"Karna aku.. Aku menyangimu."
Tambahnya lagi.Rafid tersenyum mendengarnya. Kemudian memeluk gadis itu beberapa saat kemudian melepaskannya lagi. Dia meronggoh sesuatu di kantongnya.
"Ini."
Ucapnya sambil memberikan cincin padanya."Cincin?"
"Ya! Aku mau ngelamar kamu!"
"Seriusan?"
Tanya gina."Hahaha! Nggak lah. Kita kan masih sekolah."
Balas Rafid.
Kemudian memasangkan cincin pada gadis itu."Cincin ini punya mama aku yang udah meninggal. Aku kasi buat kamu gin. Cincin ini bukan cincin biasa. cincin ini bisa menghubungkan kita berdua jika suatu saat nanti kita berada di dunia yang berbeda." Jelas rafid padanya.
"Kamu ada-ada aja.. Dunia beda apanya.."
Balas gina."Kamu simpen aja. Jangan sampe ilang. sebut nama aku nantinya." Ucapnya serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins
Romance"Aku menyukaimu.. Benar. Benar-benar menyukaimu." "Dimanapun itu, orang yang sudah mati tidak akan bisa hidup berdampingan dengan orang yang masih hidup." "Aku juga menyukainya.." "Ha ha.. Jalani saja.. Lagi pula untuk apa aku menyukainya? Dia menye...