1. Regina Audrey Antika.
2. Regita Claudy Cantika.
3. Alfitra Alifianda.
4. Alvan Virga Dirgantara.
5. Dimas Daniswara.
6. Ellion Schwarz.
7. Kenly Orizawa.****
Seharian mereka pergi memancing, hari sudah sore kemudian mereka pulang bersama."Gina, kamu sama Alvan ya, aku sama Alifian?"
Tanya Kenly.Gadis itu menatap Alifian. "Ya.." balasnya kemudian.
Gina naik di sepeda Alvan dan berpegangan erat.
"Siap Gin?""Iya.." balasnya.
Kenapa aku harus melihatnya dulu? Kenapa aku malah ingin bersamanya.. bukankah tadi saat bersamanya itu menjengkelkan?"Alif!"
Panggil Kenly."Apa cerewet?"
"Kamu ada suka sama orang ya?"
"Eh? Kamu kok... dikasi tau Lion ya?"
"Eh? Lion? Eh.. i-iya."
Jawab Kenly meng-iyakan walaupun dia tau itu dari Alvan.."Hmm.. dasar itu anak. Kamu nggak kasi tau itu sama Alvan kan?"
"Hah? Alvan? Ng-nggak."
"Ya.. biar aku yang kasi tau dia sendiri nanti.."
Kenly terdiam dan berpikir.
Nggak kasi tau Alvan? Kasi tau sendiri? Jangan jangan.. alif suka sama gina?!-------
"Van.. makasi ya.."
Ucap Gina."Eh? Makasi? Buat apa?"
"Karena kamu.. kita bisa pergi bareng kaya gini. Aku bisa temenan juga sama Kenly.. makasi."
Ucapnya.Alvan tersenyum.
"Oke.. kalo kamu mau bilang makasi. Aku terima.""Haha. Kalo kamu butuh bantuan nanti.. kamu bisa minta tolong di aku.."
"Ya, aku butuh kamu buat hidup aku."
Ucap alvan pelan."Hah? Apa van? Hidup?"
"Nggak! Nggak ada. Nggak usah dipikirin. Haha."
Ucapnya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.*****
sesampainya dirumah hari sudah magrib Alif dan Alvan mandi kemudian beristirahat.
"Van.. kamu capek?"
"Nggak juga sih. lagi seneng malah."
"syukurlah. Aku ada mau ngomong sesuatu."
"Ngomong aja.."
Alif menarik nafasnya pelan.
"Tentang gadis yang aku sukai itu.. sesuai janji kita untuk saling ngasi tau kalau kita nemuin cinta pertama kita.."Fokus Alvan langsung teralihkan pada Alifian.
"Jadi.. siapa dia?""Dia.. Gina."
Jawab alif.Alvan terdiam mencerna apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu.
"Gi-Gina?""Ya.. maaf aku.. aku baru bisa kasi tau kamu sekarang. Aku tau kamu juga menyukainya. Tapi.. aku rasa.. aku juga menyukainya.. maaf van.."
alvan terdiam. laki laki itu tidak tau harus bereaksi seperti apa mendengar pengakuan Alif. Hal yang di khawatirkannya selama ini ternyata benar.
Setelah suasana hening beberapa menit. Alvan mulai berbicara.
"Baiklah.." jawabnya. "Aku ijinkan kamu menyukainya..""Ka-kamu nggak marah?"
Tanya Alif lagi."Tapi ada syaratnya.. kita harus bersaing secara adil, jika salah satunya nanti ditolak. Kita harus menerimanya. Tidak ada yang boleh menghancurkan persahabatan kita."
Jelasnya.
Bagi Alvan, Alifian adalah penyelamatnya. Yang membawanya dari dunianya yang gelap hingga ia bisa menjadi laki laki yang ceria seperti sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins
Romance"Aku menyukaimu.. Benar. Benar-benar menyukaimu." "Dimanapun itu, orang yang sudah mati tidak akan bisa hidup berdampingan dengan orang yang masih hidup." "Aku juga menyukainya.." "Ha ha.. Jalani saja.. Lagi pula untuk apa aku menyukainya? Dia menye...