44. Awake

1.8K 107 0
                                    

1. Regina Audrey Antika.
2. Regita Claudy Cantika.
3. Alfitra Alifianda.
4. Alvan Virga Dirgantara.
5. Dimas Daniswara.
6. Ellion Schwarz.
7. Kenly Orizawa.

****
"Aku merindukanmu, bahkan saat tidurpun aku merindukanmu."
Ucap Alif.

Gina mengangguk dalam tangisnya.

*****

Alif sudah sadar dan mulai membaik. Gina kembali ke asrama karena sudah izin untuk 2hari tidak masuk sekolah. Ayahnya akan merawatnya sementara.

"Alifian. Maafkan Papa. Karena Papa kamu jadi seperti ini."

"Nggak apa-apa Pa. Itu udah kewajiban aku. Papa jangan seperti itu lagi. Atau papa ingin aku terluka lagi?"

"Tidak. Papa janji tidak akan melakukannya lagi."

"Syukurlah."

"Tentang gadis itu.."

"Gina? Kenapa?"

"Ya.. kemarin dia meminta Mamamu menemuiku."

"Mama? Dia kemari?"

"Ya.."

"Lalu apa yang terjadi?"

"Dia meminta surat rujuk.."

"Papa dan mama akan menikah lagi?"

Papanya mengangguk.
"Dia memintaku agar aku tetap bisa bersamamu dan menjagamu saat dia sedang diluar kota."

"Dia memang seperti itu... gadis itu."

"Kamu menyukainya?"

Alif mengangguk. Papanya tersenyum.
"Kami bertemu dan banyak berubah, dia adalah gadis yang kuat. Aku tidak takut masa lalu ku lagi karenanya."

"Syukurlah. Hiduplah dengan baik, Tunjukkan pada semua orang betapa bahagianya dirimu, dengan percaya diri."

Alif mengangguk.

****

16.00

Alif terus menatap jam dinding yang ada diruangan rumah sakitnya.

Dia tidak datang menjengukku lagi? Tch.

Gina membuka pintu dan menemukan Alif dengan wajah kesal disana.

"Kenapa aku datang wajahmu seperti itu?"

"Tidak ada."
Jawabnya masih kesal.

"Baiklah. Ini aku bawakan makanan. Dan.. tunggu sebentar.. aku akan pergi ke dokter untuk menanyakan keadaanmu."
Ucap Gina hendak keluar, namun Alif menahan tangan gadis itu.

"Kau baru saja tiba dan sudah mau pergi? Aku menunggumu sepanjang hari.."

Gina tersenyum dengan sikap kekanakan Alif.
"Kalau begitu, kau mau jalan-jalan sebentar?"
Ajaknya.

"Ya.."
Balas Alif kemudian Gina membantunya naik ke atas kursi roda dan mendorongnya keliling rumah sakit. Ia berhenti di halaman belakang rumah sakit terdapat air mancur dan beberapa anak-anak yang merupakan pasien rumah sakit itu sedang bermain disana.

"Gin.."

"Apa?"
Jawab Gina yang duduk di kursi taman menghadap ke kursi roda tempat Alifian duduk.

"Kamu udah istirahat?"

"Untuk?"

"Kamu pasti udah nungguin aku semalaman kan?"

"Pedee wuuuu.."

alif mencubit hidung gadis itu.
"Dasar nggak mau ngaku."

Gina tertawa.

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang