36. Teman [1]

1.6K 113 7
                                    

1. Regina Audrey Antika.
2. Regita Claudy Cantika.
3. Alfitra Alifianda.
4. Alvan Virga Dirgantara.
5. Dimas Daniswara.
6. Ellion Schwarz.
7. Kenly Orizawa.

***

"Mas.. tunggu!"
Panggil Gita pada Laki-laki yang berjalan menuju perpustakaan.

Dimas menoleh. "Apa?"

"Bisa kita ngomong sebentar?"

"Nggak ada yang perlu di omongin lagi."

"Dimas! Sekali aja."

"Yaudah buruan aja ngomong."

"Ya.. tapi masa disini, kan depan perpus.."

"Yaudah kalo nggak mau aku pergi."

Gita menarik tangan Dimas.
"Tunggu!"

Dimas menarik nafasnya berat kemudian menghembuskannya.
"1 menit."
Ucapnya.

Gita menatap ke arah Dimas dan melepaskan pegangan tangannnya.
"Aku.. aku sayang sama kamu."
Ucapnya.

Membuat Kenly yang memperhatikan mereka kesal karenanya.
"Kata-kata itu. Simpan aja buat kamu sendiri."
Balas dimas dingin kemudian meninggalkan Gita yang terdiam disana.

"Aku udah jujur.. bodoh. DIMAS BODOH!"
Teriaknya. Namun dimas tetap berjalan tanpa menoleh ke arahnya.

Kenly menghampiri Gadis itu.
"WOY YOU!"
teriaknya didepan Gita. "Kamu tau nggak ini per-pus-ta-ka-an! Bisa baca tulisan didepan pintu? DI-LA-RA-NG RI-BUT!"
Ucapnya menekankan setiap katanya dan meninggalkan Gita lalu berlari mengejar Dimas.

"Tch. liat aja. Aku nggak bakal ngasi kak Dimas jatuh ke tangan kamu lagi."
Ucapnya kesal.

"Mas! Dimas!"
Panggil Kenly pada laki-laki itu.
"Mau kemana?"

"Ke kelas. Kenapa?"

"Aku ikut!"

"Ya.. kan kelasnya juga sama."

"Mas.."

"Hm?"

"Kamu udah nggak suka lagi ya sama aku? Masih suka kan mas? Nggak mau sama cewe itu lagi kan?"

Dimas menatap gadis itu.
kemudian menangkupkan kedua tangannya di pipi Kenly.
"Sikap kamu masih kayak anak kecil."
Ucap dimas memainkan pipi gadis itu.
"Ayo kekelas."
Ajaknya lagi mengacak rambut kenly dan menarik tangannya.

Kenly menatap tangan yang menggenggam erat tangannya itu.
Aku menyukainya. Genggaman tangan ini. Yang selalu membuatku merasa nyaman dan merasa disayangi olehmu. Karena itu aku tidak akan menyerah semudah itu untukmu, Mas.

Kenly kemudian tersenyum. "Yosh! Ganbatte yo, Ken!" Ucapnya membuat dimas menoleh padanya.

"Ganbatte untuk apa?"

"Tidak ada! Aku hanya berbicara sendiri, hehe."
Balasnya memamerkan rentetan gigi seri miliknya.
Membuat Dimas tersenyum karena tingkah gadis berambut orange itu.

"Jeruk."
Ucapnya.

"Apa?! Kau memanggilku jeruk lagi?!"
Balas kenly mengembungkan pipinya.

"haha."
Dimas tertawa menatap wajah kenly yang semakin terlihat seperti jeruk.

****

Sabtu sorenya setelah sekolah Gina menunggu Alvan yang mengatakan akan menginap di rumah mereka hingga minggu besok.

"Kak.."
panggil Gita yang baru datang di Lobi. "Jadi mau nginep? papa yang jemput?"

"Nggak. Kata Alvan mau pake sepeda."

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang