30. Canggung

1.6K 115 2
                                    

1. Regina Audrey Antika.
2. Regita Claudy Cantika.
3. Alfitra Alifianda.
4. Alvan Virga Dirgantara.
5. Dimas Daniswara.
6. Ellion Schwarz.
7. Kenly Orizawa.

Tiba-tiba Gina bersandar di bahunya membuat jantung alif terasa copot karenanya.

"Gin.. Yang tadi itu.. Aku tau itu nggak sengaja.. Jadi.. Gapapa."
Ucapnya kemudian menatap gadis yang sudah terlelap disampingnya itu.

"Cepet banget tidurnya!"
Ucapnya kemudian menutupi wajahnya yang sangat memerah. Ia merasa jantungnya akan copot karena gadis ini.

****
Setelah sampai di asrama, keduanya saling berpamitan dan masuk ke asrama masing-masing. Syukurlah gerbang belum ditutup.

Gina langsung tertidur karena kelelahan sementara Alif tidak bisa tidur semalaman.

"Abis darimana Al?"
Tanya Alvan dari kasur atas.

"Pulang."
Jawabnya.

"Tumben."

"Yaa. Tadi papa aku kesini.."

"Eh? Seriusan?!"
Tanya alvan dari tempat tidur disamping Alif.

"Ya."

"Terus kalian ngapain?"

"Nggak ada sih cuma pergi makan aja.. Kamu juga tadi pulang kan?"
Tanya Alif balik kemudian membaringkan badannya.

"Iya, aku tunggu kamu nggak dateng-dateng padahal mama aku udah masakin.."

"Maaf van, aku pergi sama papa."

"Ya ya santai.."

"Oke."

"Al.. Inget janji kita yang kita buat pas SD dulu kan?"

"Yang mana?"

"Yang kalau kita nemu cinta pertama kita, kita harus saling cerita.."

"Oh itu inget.."

"Kamu udah nemu?"

"Kamu?"

"Aku pikir kayaknya udah.."

"Udah?! Siapa?"
Pekik Alif.

"Belum yakin.. Tapi Aku pikir sih... Gina?"

Deg

Deg

"Kamu nggak suka sama dia kan Al?"

"Haha.. Ya nggaklah. Lagipula dia kan ngeselin."

"Ya ya. Aku tau kamu tertarik sama dia cuma buat gangguin. Tapi mulai sekarang ada alvan yang bakal melindungi dia."
Ucap alvan lantang sambil mengedipkan matanya.

Alif tertawa canggung.
Ya.. Aku tidak menyukainya. Aku hanya.. Aku hanya suka menganggunya.. Dan saat dia terluka.. Itu hanya rasa simpati semata. Dan kejadian hari ini, itu hanya salah paham.

*****

Senin pagi.

"Upacara bendera ya? Males Gin.."
Rengek Lion yang terus berpegangan pada pundak gadis itu berjalan menuju lapangan upacara.

"Pagi Gin!"
Sapa Alvan dari belakang mereka.

"Pagi..."
Jawabnya malas karena pundaknya terlalu berat menyangga tubuh Lion.

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang