Tokoh
1. Regina Audrey Antika.
2. Regita Claudy cantika.
3. Rafid Aditya.
4. Alfitra Alifianda.
5. Alvan Virga Dirgantara.
6. Dimas Daniswara.****
"Mau kemana sih van?!"
"Temenin aku beli sepatu baru."
"Ma-mau pergi belanja?"
"Yap! Tapi bukan ke Mall ya."
"Terus?"
"Tempetnya agak terpencil gitu."
"Terus kenapa gak ajak ketua osis aja?"
"Dia sibuk. Kamu juga orang pertama yang aku ajak kesini."
Jawabnya terus berjalan ke tempat yang di inginkannya yang tidak terlalu jauh dari sekolah."Ya-yaudah. Lepasin tangan aku."
Alvan menengok kebelakang dan baru sadar masih memegang tangan gadis itu. Dia buru-buru melepaskannya.
"Maaf."
Ucapnya.Kemudian memasuki toko kecil. Barang-barang yang toko itu jual adalah barang-barang untuk anak sekolah dasar. Alvan melihat beberapa sepatu dan memilih sekitar 5 pasang sepatu dan meminta penjaga toko menghitung berapa belanjaannya.
"Van?"
Tanya gina heran."Apa?"
"Ukuran kaki kamu berapa sih? Kok kecil amat belinya."
"Bukan buat aku."
"Terus?"
"Ntar aja liat."
Ucapnya kemudian membayar nota dan keluar dari toko itu. Gina hanya mengikutinya.Alvan berjalan menuju sebuah desa kecil. Dilihatnya beberapa anak sedang bermain di pinggir kali dengan air sungai yang cukup jernih.
Alvan ingin menghampirinya tetapi diurungkan. Karena kemudian beberapa preman datang mendatangi anak-anak itu dan memukuli mereka.
"KALIAN KENAPA MAIN-MAIN DISINI HAH?! DISURUH KERJA JUGA!!"
Teriak preman itu sambil memukul mereka.Alvan memberikan plastik berisi sepatu itu pada Gina.
"Tunggu disini. Jangan keluar."
Ucapnya. Menyembunyikan Gina di belakang pohon besar."Oi!"
Panggil alvan pada mereka."Kak alvan!"
Panggil mereka kepada laki-laki itu.Preman itu ikut menoleh padanya.
"SIAPA KAU?! JANGAN IKUT CAMPUR MASALAH KAMI.""mana bisa om. Kalian udah merampas hak mereka. Kalian memperkerjakan anak di bawah umur. Kalian merampas hak mereka untuk memperoleh pendidikan."
Jelas Alvan."ANAK BAU KENCUR MALAH CERAMAH. MAU DI HAJAR?!"
ucap salah satu preman kemudian melayangkan tinjunya pada Alvan.
Alvan berusaha melawan. Namun tidak bisa karena 3 lawan 1.Gina memperhatikan hal itu.
Aduh gimana nih? Telepon polisi? Laporin warga?
Batinnya sambil memperhatikan sekitar yang sepi.Dia memberanikan diri dan berteriak.
"POLISI! ADA POLISI!"
Teriaknya sambil membunyikan Alarm police di hapenya."Polisi? Kabur kabur!"
Preman itu kabur kemudian.
Gina menghampiri alvan dan beberapa anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins
Roman d'amour"Aku menyukaimu.. Benar. Benar-benar menyukaimu." "Dimanapun itu, orang yang sudah mati tidak akan bisa hidup berdampingan dengan orang yang masih hidup." "Aku juga menyukainya.." "Ha ha.. Jalani saja.. Lagi pula untuk apa aku menyukainya? Dia menye...