5. Hukuman

2.4K 170 16
                                    

Tokoh
1. Regina Audrey Antika.
2. Regita Claudy Cantika.
3. Rafid Aditya.
4. Alfitra Alifianda.
5. Alvan Virga Dirgantara.
6. Dimas Daniswara.

****

"Jadi siapa aja ini yang lari-lari di koridor? Kenapa kalian lari-lari?!"
Tanya petugas asrama pada mereka.

"Kami-kami dikejar mereka pak."
Jawab Rafid polos.

"Di-dikejar? Kalian yang lari duluan tau!"
Ucap Alvan.

"Kalau kalian nggak nyeremin gitu kita juga gak bakal lari."
Balas Gina.

"Jadi maksud kalian kita nyeremin?"
Jawab Alif.

"SUDAH! SUDAH! ketua Osis. Wakil Osis. Perempuan lagi. Lari-larian di koridor. Pada gak tau aturan apa?!"
Teriak petugas Asrama.

"Maaf pak."
Ucap Gina kemudian.

"Oke. Saya maafkan kali ini. Sebagai gantinya kalian siram tanaman seminggu ini."

"Se-seminggu pak?!"
Tanya Alvan.

"KENAPA? MAU SEBULAN HAH?!"
Teriak petugas.

"Maaf pak, baik akan kami laksanakan."
Ucap Gina lagi.

"Oke. Keluar."

Mereka berempat membungkukkan badannya dan keluar dari ruangan pengawas.

"Gara-gara kalian berdua nih, osis juga ikut semprot."
Omel alvan.

"Salah kalian dong, kita lari malah dikejer."
Ucap Rafid.

"Namanya juga OSIS tugasnya menegakkan keadilan!"
Balas Alvan lagi.

"Haha. Kalian cocok juga ya berdua."
Ucap Gina kemudian tersenyum.

"Ka-kamu bisa senyum?"
Tanya Alif melihat gadis itu tertawa seperti itu.

"Bi-bisa lah!"
Balasnya malu.

"Awas ya kalian gak dateng nyiram ntar sore! Yok Gin."
Tegas Rafid kemudian berjalan bersama Gina ke kelasnya.

"Ditatap terus itu anak Al! Suka yaaa?~"
Goda Alvan pada sahabatnya.

"Kagalah. Tumben aja aku liat dia senyum gitu."

"Kalo diliat iya juga sih, itu anak jarang banget pake ekspresinya."

"Yaudah yuk masuk kelas."

"Key.."

******

"Kak. Kakak mau kemana?"
Panggil Gita pada kakaknya yang berjalan menuju taman.

"Mau nyiram Git."

"Nyiram apaan?"

"Kena hukum tadi lari-lari di koridor."

"Oh.. Haha. Abisan kenapa lari-lari gitu?"

"Ya.. Kenapa ya. Aku refleks aja bawa radit lari kalo liat anak-anak OSIS itu."

"Aku juga anak OSIS loh kak. Mau lari juga?"

"Nggaklah."
Jawab Gina kemudian tersenyum.

"Kakak kayaknya deket ya sama ketua OSIS."

"Nggak juga sih. Cuma si wakilnya suka ganggu aku sama Rafid aja. Tapi gak deket kok."

"Oh gitu, syukur deh."

Syukur? Kenapa gita bersyukur?
Gina hanya mengangguk.

"Kak aku bantu nyiram ya?"

"Gapapa? Kamu gak ada eskul?"

"Gak ada kok hari ini libur."
Ucap Gita selalu ceria.

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang