29. Lupa

1.5K 113 0
                                    

1. Regina Audrey Antika.
2. Regita Claudy Cantika.
3. Alfitra Alifianda.
4. Alvan Virga Dirgantara.
5. Dimas Daniswara.
6. Ellion Schwarz.

Sepertinya ada yang aku lupakan, apa itu?

****

18.00
Alif kembali ke asrama setelah seharian pergi bersama ayahnya. Ia merasa lega kemudian beranjak masuk ke ruang makan.

Ia mengingat sesuatu. Ia mengajak Gina pergi untuk menemaninya membeli perlengkapan osis.

Oh shit. Aku lupa

Laki laki itu langsung berlari menuju stasiun.
Walaupun hal yang tidak mungkin gadis itu masih menunggu disana.
Ditatapnya jam tangannya.

Dia pasti sudah pulang. Kalau masih disana dia sudah menunggu 9 jam!

******
11.00

Gina sampai di stasiun satu jam yang lalu. Tapi laki laki yang ditunggu belum datang juga.

Perutnya mulai berbunyi.
"Sial.. Kalau dia akan lama dirumah alvan kenapa menyuruhku menunggu selama ini.."
Gina menatap penjual keliling, ia membeli beberapa snack dan air minum.

Ia memakannya sambil menghabiskan waktu.

12.00

"Baiklah.. aku sudah dua jam menunggunya. Aku akan mengirim pesan!"

Oi.. Kau dimana. Niat tidak sih perginya?
[Sent]

14.00

"Sungguh! Dia benar-benar berniat pergi kan? Biar kutelepon sajalah.."

Tutttt tutttt tuttttt
Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi, silahkan coba beberapa saat lagi.

"Nggak diangkat lagi! Ugh.."

16.00

"Aku akan pulang.."
Ia berjalan meninggalkan stasiun.
"Tapi bagaimana jika dia datang 5 menit lagi? Ughhh laki laki itu."

18.00

"Apakah dia benar-benar akan datang?"
Gina menyapu pandangannya yang sudah mulai gelap. Dia bahkan hanya makan snack seharian ini untuk sarapan.

Ia menundukkan kepalanya.
"Harusnya aku tidak menyanggupi ajakannya.."
Ucapnya kesal.

"GINAAAAA!!"
panggil alif yang berlari kearahnya.

Gina berdiri menatapnya.
"Ke.. Kenapa kamu masih disini?"

Gina memasang wajah kesalnya kemudian menendang kaki laki-laki itu dengan sisa tenaga yang ia miliki.

"Aggghhhh.."
Ucap alif yang kesakitan dan langsung terduduk memegangi kakinya di lantai stasiun.

"Kamu keterlaluan!"
Bentak Gina. "Kalo kamu gak niat pergi nggak usah! Kalo kamu cuma niat ngerjain aku bukan gini caranya! Kalo aku sms, apasih susahnya kamu bales!" Ocehnya terus karena kesal.

"Maaf.."
Ucap alif lemas masih memegangi kakinya yang sakit.

Gina menatap kaki alif yang gemetar.
Dia berlari kesini? Apa aku menendangnya terlalu keras?

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang