Punya pacar dengan kadar feromon yang di atas ambang batas, lama-lama membuat Dina resah juga. Bagaimana tidak? Jika setiap jalan dengan Rifky—pacarnya—selalu saja ada cowok dengan tampang rupawan hingga pas-pasan yang mengganggu acara quality time mereka.
"Kalau sampai gue ditikung sama cowok, kan gak lucu," ucap Dina suatu hari.
Sikap Rifky yang sangat terbuka terhadap orang baru, termasuk kepada para pria yang mendekatinya, menambah tingkat keresahan Dina.
"Jangan gitulah Yang. Kita kenalan kan buat nambah relasi, bisa jadi suatu hari kita butuh bantuan mereka," jawab Rifky bijak.
Dina akan selalu cemberut, bila melihat ada cowok yang mengajak Rifky kenalan. Terkadang bukan hanya kenalan, menggoda secara langsung pun pernah Dina hadapi.
Oh, jangan lupakan Riri—sahabat Dina—seorang fujoshi mesum, yang akan sangat bahagia ketika melihat interaksi Rifky dengan cowok yang Riri klaim sebagai gay. Menurut Riri itu merupakan fans service bagi dirinya. Terkadang Riri bahkan melupakan, bahwa Rifky adalah pacar sahabatnya sendiri.
Belum lagi pengaruh Dion, seorang gay yang juga merupakan sahabat Rifky dari kecil. Jika mereka berkumpul, selalu saja menjahili Dina dengan cara menghasut Rifky, tentang bagaimana asyiknya berpacaran dengan sesama pria.
"Dasar sahabat jahanam, bisa-bisanya kalian ngehasut pacar gue biar jadi homo kek lo," omel Dina pada Dion, saat pria dengan rambut bergaya spike itu, menggodanya.
###
Andieeeeer - Pinrang, 22 Desember 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Bukan GAY!!!
General FictionTemui Dina dengan segala kegalauannya. Punya pacar, dengan tingkat feromon yang sangat kuat. Bagaimana Dina tidak galau, jika setiap jalan dengan pacarnya ada saja lelaki tampan menghampiri mereka? Bukan untuk berkenalan dengan Dina, tetapi ke paca...