#32

1.8K 138 16
                                    

Awalnya gue pikir, Rifky cuma becanda. Ternyata beneran, tiga hari ini dia tidak menampakkan batang idungnya, seupil pun. Mungkin karena papa udah gak ada di rumah kali ya, itukan alasan dia satu-satunya.

Mood gue juga menjadi lebih baik, gak uring-uringan gara-gara Rifky muncul mulu, ataupun gak galau gunda gulana seperti saat Rifky menghilang bareng Reza.

Bebas dari masalah hati, gue bisa fokus lagi sama skripsi gue yang sempat terlantar. Tiga hari ini, gue berhasil selesaiin tiga bab dari proposal skripsi gue yang kemarin-kemarin tersendat di bab pendahuluan. Luar biasa, bukan?

Baru aja gue matiin laptop, yang tiga hari ini hampir gak pernah mati, bahkan saat gue tidur sekalipun. Line! Line! Line! Ponsel gue berbunyi, tanda ada beberapa chat masuk, yang ternyata dari Riri.

The Gibah (4)

Riyanti Novia
[@Julita Arfany @Paramitha W @Ardina Maharani Kumpul kuy]
[Gw lagi dkafe Dion!]
[P]
[P]
[P]
[P]
[Balas woi!!]

[Apaan sih! Sibuk. Skripsi menguras hati]

Riyanti Novia
[Alah gaya]
[Palingan nonton drakor]
[Nonton cowok cantek]

[Njirr. Gak]
[Serius ini]

Julita Arfany
[Jangan skripsi mulu Din]
[Stress ntar]

Riyanti Novia
[Nah bener tuh kata Juli]

[Sesat ya lu pada]
[Mentang2 udah kerja ya @Julita Arfany]

Julita Arfany
[Yadong]

[Nejes]

Riyanti Novia
[Merapat kuy Jul]

Julita Arfany
[Sory banyak kerjaan cuy]

Riyanti Novia
[Dih, sama aja 😒]

[Mampos]

Julita Arfany
[Wkwk. Udah ah gw balik kerja]

Riyanti Novia
[Udah pergi sana]
[Eh, byw Din lu tau Dion kemana?]

Pertanyaan Riri membuat dahi gue berkerut? Ngapain dia nanya Dion ke gue? Emang dia pikir gue emaknya Dion apa?

[Hah? Dion? Kenapa tanya ke gw?]
[Lo kan di kafenya
cari sana]

Riyanti Novia
[Justru itu]
[Gw dah bbrapa hari ke kafenya]
[Tapi doi gak ada]
[Ya kan lu yang deket sama dia]
[Makanya gw tanyain]

Iyasih, dari kami berempat, gue yang paling akrab sama Dion. Dia sering banget bantuin gue, apalagi pas acara Rifky ngilang sama Reza tempoh hari.

[Hm gak tau juga]
[Ntar deh coba gw hubungin]

Setelah membalas pesan Riri, gue pun segera mencari nomor ponsel Dion dan memencet tombol panggil.

Masuk. Tapi tidak kunjung dijawab, bahkan setelah panggilan gue yang kesepuluh kalinya. Dion ke mana sih? Apa dia ada masalah? Gue jadi mikir negatif dan ini berhasil buat gak enak hati. Dion selalu ada saat gue butuhin, tapi gue?

Gue mau hubungi Rifky, orang yang kemungkinan paling besar tahu di mana Dion berada. Tapi gue inget lagi sama perjanjian kami, apalagi setelah Rifky mengaku cemburu dengan kedekatan gue dan Dion.

Gue terus mikir, sampai nemu wangsit buat cek sosmed punya Dion. Dion cukup aktif di beberapa sosmed, gak seperti Rifky yang akunnya udah penuh dengan jaring laba-laba.

Foto yang terakhir yang Dion upload gambar langit malam penuh bintang dengan caption, 'Dia bintang, yang saat jatuh pun tak mampu aku raih'. Jleb juga captionnya. Apa Dion galau? Foto itu Dion upload sekitar sepuluh hari yang lalu, sama seperti terakhir kali dia mengantar gue ke kampus.

Ada apa ini? Asyik berspekulasi ini itu, ponsel gue kembali berdering. Tanda telepon masuk. Saat gue cek, alangkah bahagianya melihat nama 'Dion Mahendra' terpampang di layar ponsel gue.

To be continued....

Lama gak upload, lagi sok sibuk 😂😂😂

Andieeeeer,
Pinrang, 6 November 2017

Pacarku Bukan GAY!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang