A lot of view changing here guys! Just warning you:)
Enjoyy!
-------------------------------------------
Rosie's Point of ViewSudah sebulan hubunganku dan Harry berjalan. Hari ini tepat sekali tanggal perayaan hari jadi kami. Rencananya aku ingin membuatkan cupcake untuk Harry dan mengejutkannya di rumahnya nanti. Yah, terdengar sedikit berlebihan sih kalau mengingat hubungan kami baru berjalan sebulan. Tapi aku begitu ingin melakukan sesuatu untuknya.
Selama sebulan ini, aku merasakan sesuatu yang berbeda. Hubunganku dan Harry bisa dibilang tidak seperti apa yang aku harapkan. Harry mulai jarang mengunjungiku atau sekedar mengantar jemputku sejak dua minggu yang lalu. Sempat aku berpikir kalau ia sudah bosan denganku tapi aku membiarkan pikiran itu pergi. Toh, hampir setiap malam Harry akan menyelinap ke kamarku dan kami akan cuddling sampai aku tidur. Namun besok paginya ia sudah menghilang.
Pertamanya aku terkejut saat melihat Harry yang mengetuk jendelaku. Untung saja Cam sedang tidak tidur bersamaku waktu itu. Kalau tidak, ia bisa mengadukan ini ke ibu. Ibuku memang tidak tahu soal ini. Aku tidak bisa memberitahunya karena aku tidak ingin melihat reaksinya. Maksudku, baru kali ini aku berpacaran dan tentu saja aku belum pernah melakukan hal-hal seperti membiarkan laki-laki masuk ke kamarku pada malam hari. Tapi lama-kelamaan aku mulai terbiasa dengan itu. Maksudku, aku begitu merindukannya. Tapi ia jarang menemuiku atau bahkan sekedar meneleponku. Jadi ya, mau tidak mau, aku hanya bisa melihatnya pada saat malam. Akupun tidak tahu mengapa ia menjadi jarang mengunjungiku. Padahal ia tidak pernah seperti ini sebelumnya.
Aku membersihkan tubuhku dan berganti baju sebelum pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahannya. Aku baru gajian kemarin, jadi aku bisa berbelanja hari ini.
Ketika sampai di supermarket, aku langsung saja ke rak tepung dan kawanannya. Aku mengambil dua kotak vanilla cupcake mix karena aku malas membeli bahannya satu persatu. Aku mengambil beberapa pewarna makanan seperti pink, cokelat, dan biru. Aku pikir itu akan sangat lucu. Lagipula, aku tidak akan memberikan semuanya ke Harry. Camille tentu saja ingin memakan cupcake juga.
Setelah aku kira cukup, aku membayar belanjaanku dan kembali ke rumah untuk mulai memasak. Hari ini hari Minggu, Camille tidak bersekolah begitu juga dengan ibuku yang tidak bekerja hari ini. Mereka berdua membantuku di dapur untuk membuat cupcake yang akan aku berikan untuk Harry nanti.
Camille mencampurkan berbagai macam pewarna makanan ke dalam adonan krim kocok yang sudah aku buat tadi. Ibu dan aku membuat adonan cupcakenya. Ternyata, dua kardus cupcake mix yang aku beli tadi bisa membuat satu lusin cupcake atau 12 buah cupcake. Yah, lumayan. Malahan terlalu banyak.
"Rosie lihat! Warna pinknya bagus sekali! Aku mau!"seru Cam. Aku hanya tertawa melihatnya.
"Rosie, ini sudahkan? Ibu masukkan oven ya." Aku menganggukkan kepala kepada ibuku dan ia memasukkan loyang cupcake yang sudah ku isi itu ke dalam oven. Well, Aku masih harus menunggu 15 sampai 20 menit lagi sampai cupcakenya siap.
Sebaiknya aku menelepon Harry.
"Bu, aku ke kamar sebentar. Nanti aku kembali lagi,"ujarku. Akupun mesuk ke kamar dan segera mendial nomor Harry yang sudah aku hapal di luar kepala.
Dering 1, dering 2, dering 3, belum diangkat juga. Di mana Harry sebenarnya? Mengapa ia tidak mengangkat panggilanku?
Aku mematikan sambungannya, lalu meneleponnya sekali lagi. Tapi hasilnya sama saja. Harry masih belum mengangkat teleponnya. Ah, mungkin ia sibuk. Lagipula lebih baik aku mendiamkannya lalu nanti aku datang saja ke rumahnya memberi kejutan.
That sounds fun.
***
Zayn's Point of ViewSudah sebulan. Sebulan hubungan Harry dan Rosie berjalan. Aku baik-baik saja, kalau kau bertanya. Maksudku baik-baik saja adalah aku bisa menahan diriku untuk tidak memukul kepala Harry dengan vas bunga saat dia berada di rumahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion // z.m [EDITING]
عشوائيThere are times when we have to stop lying to ourself. No matter how we try to continue to lie, lie it will be seen by itself, without us knowing.