"Hey kau gadis kampungan! kau tak pantas berada disini!" Ujar perempuan berambut ungu.
Ia mendorongku ke dinding dengan keras. "Ouch," I groaned.
Perrie Edwards. A girl with purple hair. Aneh? Yeah she is.
Fyi, dia itu pacarnya Zayn. Oh kau ingin tahu siapa Zayn?
Zayn Javaad Malik. the most popular -badboy- in Montana Senior High School. He is the leader of his gang. One Direction, begitulah orang menyebutnya. One Direction beranggotakan 5 orang. Zayn --a boy with black hair, Niall --the blonde one, Harry --the curly one, Louis --the funniest, and Liam-- uh he's care.
And Perrie Edwards. Dia bersama kedua temannya, Danielle Peazer dan Eleanor Calder, adalah bad girls di sekolah. Danielle adalah pacar Liam, sementara El atau Eleanor itu adalah pacar Louis.
Oh yeah. mereka senang membully-ku. alasannya aku adalah anak beasiswa dan mereka menganggap aku tak pantas berada di Montana. Montana memang sekolah bagus dan mahal di London. Wajar saja anak-anak yang bersekolah disitu kaya semua.
Ia mencengkram bahuku dengan kencang. "Listen to me. Jangan coba-coba katakan pada guru aku melakukan ini padamu. Atau kucabut beasiswamu," Ancam Perrie di telingaku.
Memberi tahu guru? Untuk apa? Guru-guru disini pun sudah tahu kelakuannya yang senang mem-bullyku.
krieett..
Pintu gudang terbuka. Kulihat Zayn dan para temannya memasuki gudang ini dan mereka mendekati Perrie yang sedang memojokkanku di dinding.
Untuk apa mereka datang kesini? untuk menyiksaku lebih?
"Well well well. Good job, babe,"ucap Zayn pada Perrie.
"Ugh, lepaskan aku! Aku harus bekerja!" Aku memberontak. Aku memang berkerja part-time untuk mengidupi keluargaku. Memang bukan hanya aju yang bekerja, tapi Ibuku juga. Tapi gaji Ibuku tak akan cukup untuk menghidupi kami. Maka dari itu aku memilih untuk part-time setelah sekolah.
Mangroove Café. Disanalah aku bekerja. Di sebuah cafe yang letaknya tidak cukup jauh dari sekolahku. Itu sebabnya banyak murid Montana yang berkunjung ke Mangroove Cafe dan mengejekku. Terutama One Direction. Aku bekerja sebagai kasir. Memang gajinya tak seberapa, tapi cukuplah untuk membantu Ibuku.
Sialan! Sudah jam 3 lewat! Aku bisa telat jika tidak cepat-cepat keluar dari sini!
"Perrie, Zayn, tolong lepaskan aku.. aku ingin bekerja dulu.."i said.
Mereka menghiraukanku. Niall hanya melirik kemudian kembali berbisik dengan teman-temannya.
Aku melihat Zayn yang memberi kode pada Perrie, Danielle, dan Ele untuk bergabung bersamanya. Perrie menatap tajam ke arahku lalu melangkahkan kaki menghampiri One Direction yang sedang berbisik.
It's my chance.
Aku berlari dan membuka pintu gudang. Thanks God It's not locked!
Aku segera berlari kekuar dari gedung sekolah dan ke halte untuk menunggu bus. Mangroove Café is quite far from here. Dan aku hampir telat. Aku harus memakai bus atau aku akan telat.
Aky berdecak dan menghentakkan kakiku ke tanah, "Oh where? monnn," Gumanan tak sabar. Where is the bus?!
"ugh,"aku menggeleng kemudian berlari ke Mangroove Café. katakan aku gila and i don't really care. yang ada di otakku sekaang adalah: aku tidak boleh telat.
aku terus menggumamkan kata maaf pada orang-orang yang kutabrak. "sorry ma'am!" i shouted.
Mangroove Café.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion // z.m [EDITING]
RandomThere are times when we have to stop lying to ourself. No matter how we try to continue to lie, lie it will be seen by itself, without us knowing.