CHAPTER 8

2.4K 354 14
                                    

Rosie's Point of View

Aku berjalan ke kelas ku selanjutnya dengan tenang. Sampai sekarang, belum ada ledekkan lagi yang ku terima. Yeah, the benefit of being Niall's 'girlfriend'.

"Rosie," sebuah suara familiar dibelakangku terdengar, diikuti dengan tepukan di bahuku. Segera aku menoleh dan mendapati Zayn disana.

Oh, perjalananku tidak tenang sekarang.

"Ya?"

"Apa kau punya waktu kosong nanti? Setelah pulang sekolah?" tanya Zayn. Buat apa ia bertanya? Bukankah biasanya ia bertindak seenaknya?

"Aku harus part-time."

"Kau selesai jam berapa?"

"Malam. Memang ada apa? Kau ingin membully-ku? Maaf, tapi tidak bisa. Selama aku mengencani Niall-"

"Shut up. Jangan dilanjutkan. Aku tidak ingin membully-mu. Aku hanya ingin mengajak mu jalan-jalan," Zayn? Mengajakku jalan-jalan? this is new.

"Wow. Sejak kapan seorang Zayn Malik yang agung sepertimu mengajak ku, yang notabene-nya anak beasiswa jalan-jalan?"Ujarku sarkastik.

"Just say yes. Please," Please? Zayn Malik memohon?

Ada apa sih dengan Zayn? Tidak biasanya ia bersikap baik denganku seperti sekarang. Mengingat kemarin ia baru saja menamparku.

"Mengapa aku harus mau? Apa untungnya aku pergi denganmu? Untuk mendapatkan bekas tamparanmu lagi?"

"Just say yes, Rosie. Aku akan menjelaskannya nanti. Tidak sekarang."

"Okay, kalau begitu jemput aku jam 8," ujarku. "Di tempat kerjaku, itupun kalau kau tahu tempatnya. Aku tak akan memberi tahumu." tambahku.

"Lalu bagaimana aku bisa menjemputmu kalau aku tidak tahu dimana kau bekerja?"Zayn terlihat bingung. Sebenarnya lucu melihatnya seperti ini. Seperti dia yang menjadi anak beasiswa, haha.

"Use your brain, Malik," Aku berkata di sampingnya, dan melewatinya tanpa menoleh lagi.

It was fun.

***

Zayn's Point of View

Bagaimana ini? Aku kan tidak tahu Rosie bekerja dimana. Yah satu-satunya pilihanku adalah bertanya pada Niall.

Tapi dimana si pirang itu?

Nah itu dia!

"Niall,"panggilku.

"Ya, mate?"

"Apa kau tahu tempat Rosie bekerja?"tanyaku mencoba setenang mungkin.

"Of course,"

"Dimana ia bekerja, Niall?"

"Di butik milik Jade,"

"Jade? Jade Thirwall?" Mantan kekasih Niall? Wow.

"Ya, siapa lagi. Memangnya ada apa kau bertanya seperti ini?"tanya Niall bingung.

"Tidak apa-apa."

***

Rosie's Point of View

7.30 p.m

"Jadi, Zayn akan menjemputmu nanti?"tanya Jade setelah aku menceritakan semuanya.

"Ya, dan aku tidak tahu apa maksudnya mengajakku jalan-jalan,"ujarku sambil menaikkan bahu. Aku meletakkan botol minumku di tasku. Kami sedang berada di ruang staff. Jade yang mengajakku kesini saat aku keceplosan bilang Zayn mengajakku jalan-jalan. "Jangan-jangan ia mau menculikku?"

Dandelion // z.m [EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang