Aku bergeming. Tak tahu harus berbuat apa. Aku takut Zayn akan melanjutkan siksaan-nya tadi siang. Should i ran away from here?
Kemudian kaca mobil terbuka, aku tahu karna aku melirik sedikit.
"Get in!"he said. What? Get in? Apa yang akan dia lakukan jika aku berada di dalam mobilnya? Akan lebih susah untuk melarikan diri dari siksaannya karena pasti ia akan mengunci pintunya.
What should i do? Should i ran away? Or wshould i get inside of his Range Rover?
"Are you deaf?! Get in, i said!"serunya. Aku bisa melihat air mukanya yang marah.
I swallowed hard. Then I walked up to him slowly. "w-what?" i stuttered.
"get in, i said," he began to soften. his face is also not as hard as before.
aku segera berjalan ke pintu disamping pengemudi. tak mungkin aku duduk dibelakang sementara sebelahnya kosong,bukan? ia malah akan tambah marah karena merasa menjadi supir.
aku menutup pintu mobil. kemudian aku menoleh ke arahnya. "why?" tanyaku pelan.
"are u talking to me?"he asked. but still not looking at me.
of course,silly. i said inside.
i nodded. "yeah,"
"apanya yang kenapa?"tanya dia santai. sangat santai bahkan.
"kau memintaku untuk memasuki mobilmu. ini kejadian yang snagat jarang. tidak pernah bahkan. kenapa? kenapa kau memintaku masuk ke mobilmu?"tanyaku panjang lebar. sebenarnya banyak yang ingin kutanyakan padanya. tapi aku menyimpannya.
"i just wannabe 'friends' with you,"he said with a little smirk. oh god what will happen next?..
"be ready in 3,"he said.
"1"
"2"
...
"3!"
dia menginjak pedal gas dengan kekuatan penuh sehingga mobil melaju dengan kecepatan tinggi.
"ZAYN STOP IT!"
"ZAYN!"
"ZAAYNNN STOP IT PLEASE!"
aku berteriak histeris. perlu kau ketahui, aku pernah mengalami ini sebelumnya dan membuatku kehilangan satu-satunya temanku..
*Flashback*
"Rosie, do u love me?"Ken asked.
Ken Matthew. he is my best buddy. sebenarnya ia temanku satu-satunya. sahabatku satu-satunya.
"of couse, silly,"ujarku dengan tawa kecil di akhir kalimat.
"apakah kau bersedia mati denganku?"wait. he's weird. i dont know but im scared.
"what do you mean, Ken?"aku bertanya bingung.
"apakah kau bersedia mati denganku?"ia mengulang pertanyaannya.
"what the he-" before I finish my words, he stepped on the gas pedal with full force, so that the car runs at high speed, very high.
i screamed. im afraid of course.
"Kita akan mati! yeaaahh hahahahahah!"what happened to him?
"KEN STOP IT IM AFRAID!"i shouted. im crying so hard. aku tak ingin mati konyol di dalam mobil. aku tak ingin mati karena sahabatku yang berubah. aku masih ingin hidup..
"KEN PLEASE STOP IT!"i keep shouting. air mataku menetes dengan deras membasahi pipiku dan turun ke bajuku yang basah karena keringat dan air mata. tanganku mencengkram pegangan di langit-lagit mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion // z.m [EDITING]
RandomThere are times when we have to stop lying to ourself. No matter how we try to continue to lie, lie it will be seen by itself, without us knowing.