Chapter 5

430 31 2
                                    

***
20.00 pm, Avril's Home

"Permisi" kata Louis sambil mengetuk pintu sebuah rumah yang bertingkat dua.

"Lama sekali! Harusnya aku meminta nomor telponnya tadi!" gerutunya.

Pintu itu pun terbuka.

"Ehm, good evening madam, saya mencari Avril" kata Louis kaget. Yang membuka pintu adalah seorang wanita, sepertinya ibunya Avril.

"Oh, Avril. Avril! Ada yang mencarimu!" panggil wanita itu.

"Wait mom!" Avril turun tangga lalu berlari ke pintu depan.

"Mom, aku mau keluar sebentar. Mana kunci mobil?" Avril memakai sepatu dengan terburu-buru.

"Ini kunci Ferrarimu. Jangan pulang terlalu malam! Oh ya, apa ini pacarmu?" goda ibu Avril sambil tersenyum menggoda.

Louis terbelalak, Avril juga.

"Bukan!" balas Avril dan Louis bersamaan.

"Saya teman satu sekolahnya Avril, madam. Saya Louis" kata Louis memperkenalkan diri.

"Oh, mom kira ini pacarmu, Avril" canda ibu Avril.

"Stop mom. It's not funny. Aku pergi sebentar ya" Avril langsung keluar menghampiri Louis.

"Take care!" ibu Avril menutup pintu rumahnya.

"Maaf aku lama" kata Avril pendek. Ia mengambil mobilnya di garasi.

"Ready?" Avril memberhentikan mobilnya di sebelah Mclaren Louis.

Louis segera naik ke mobilnya, lalu menghidupkan mobilnya. "Ikuti saja aku". Louis lalu melaju mobilnya menuju lokasi race.

***
Same time, Race Arena

"Mereka baru datang, Cam" lapor Kimberly.

"Okey, panggil Angel. Katakan siapkan race berikutnya" perintah Cameron pada Mark. Mark pergi memanggil Lenna- wasit balapan.

"Sorry, we're late" kata Louis sambil merapikan jaketnya. Avril mengikutinya dari belakang.

Tiba-tiba...

"Wah wah, anak kelas 10 di race arena, huh?"

"Fuck off Jeremy Connor! Berhenti ganggu kami. Dan perkenalkan, ini Avril pesuruh kami" kata Cameron angkuh pada Jeremy.

"Oh, begitu ya? Mr. Finley, bagaimana untuk suatu balapan?" tantang Jeremy.

"Balapan? Alright, siapa takut?" jawab Cameron.

"Okey, okey, Angel siapkan race untukku dan Finley. Bersiaplah untuk kalah, Cameron" kata Jeremy angkuh. Ia berlalu masuk ke mobil Caddilac hitamnya.

"Okey guys, aku akan balapan dengan si Connor itu. Wish me luck, ok?" kata Cameron sambil masuk ke Audi R8nya.

"Good luck bro! Jangan lupa teknik kita!" seru Scarlett.

"Ini akan seru Avril, kau lihat dan perhatikan" kata Louis.

"Bersedia!"

Dua mobil berjenis Audi R8 dan Caddilac memasuki garis Start.

"1!"

Cameron mulai menggas mobilnya. Begitu juga Jeremy.

"2!"

"You will like this one" kata Louis pada Avril. Avril hanya fokus melihat dua mobil yang sudah standby di start.

"3! Go!"

Turn Down For What - DJ Snake ft Lil Jon

Cameron segera memacu mobilnya secepat mungkin, sama halnya dengan Jeremy. Mereka berbelok-belok tajam. Cameron melakukan teknik drifting saat berbelok di tepi jurang. Cameron jauh memimpin. Namun, tiba-tiba,

Whushhh!

"Holy shit, dia juga punya NOS" umpat Cameron. Ia langsung semakin memacu mobilnya sampai 120km/jam. Sekarang Jeremy jauh di depan.

"Kau kira hanya kau yang punya itu, Connor?" ucap Cameron sambil menyalakan NOSnya. Alhasil, Cameron berhasil mendahului Jeremy. Cameron melajukan terus mobilnya, dan akhirnya,

"The winner is.... Cameron!" Angel mengangkat bendera. Cameron turun menemui teman-temannya.

"Good job, bro!" kata Scarlett sambil melakukan bro-fist dengan Cameron.

"Kau keren sekali!" kata Kimberly sambil memeluk dan melakukan tos dengan Cameron.

"Yeah. Tadi itu hampir saja" kata Cameron sambil tertawa.

"Kau hanya beruntung, Finley. Ingat itu" ucap Jeremy tajam. Ia dan Kill Joy meninggalkan race arena.

"Sportiflah bung!" seru Kimberly.

"You want to try?" tawar Louis pada Avril.

"Bolehkah?" pinta Avril.

"Tentu. Angel, one race again. Aku dan gadis ini!"

Revolution Of SpeedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang