Chapter 4

482 34 0
                                    

***
Study break, 12.00 pm at Victory High School

Revolution menempati meja utama di kantin. Tak ada yang berani menduduki meja itu kecuali mereka. Avril tetap mengikuti mereka, karna ia takut akan dihukum lagi. Anak-anak lain menatap segan pada mereka.

"Jangan berani kabur kau Hawkins, atau kau akan dapat masalah" ancam Alexa.

"Sekarang aku mau kau catat semua pesanan kami, lalu pesankan dan antar kemari" perintah Cameron.

Avril mengeluarkan ponselnya untuk mencatat pesanan mereka.

"Aku mau spagetti with macaroni, and milkshake vanila" lanjut Cameron.

Avril berpindah pada Scarlett.

"Aku pesan burger. Eh no, no, french fries. Or spagetti? No, no, steak. Beef steak and milkshake vanila, oh ya, dengan ice cream choco" Scarlett sengaja menggonta-ganti pesanannya untuk membuat Avril bingung.

Setelah Avril selesai mencatat, ia kembali ke meja Cameron.

"Tapi aku tak punya uang" katanya pelan.

"Aku tak menyuruhmu membayarnya. Guys, kumpulkan uang kalian" kata Cameron dingin.

"Aku tak bawa uang. Cam, bayarkan ya?" pinta Scarlett.

"Minta saja pada Justin" balas Cameron.

"Ini pesananku dan Scarlett, dan kalau ada kembalian untukmu saja. Anggap itu tip untukmu" canda Justin.

"Thanks Just" kata Scarlett.

"Sekarang Avril, kau pesankan makanan kami dan bawa kemari. Now and quick" perintah Cameron.

Avril langsung pergi memesankan pesanan mereka.

"Ternyata punya pesuruh itu enak ya" kata Luke sambil terkekeh.

"Tentu. Ideku hebat kan?" balas Justin.

"Iya, iya, terserah" ucap Luke.

"Sampai kapan kita mempekerjakannya?" tanya Kimberly.

"Sampai kita bosan tentunya. Atau sampai kita lulus" jawab Louis.

"Tapi badannya hot. Apa dia bisa disewa untuk-" kata Mark mulai mesum.

"Mark! Stop. Aku tidak mau dengar ocehan mesum darimu!" protes Alexa.

"Aku punya ide brilian. Bagaimana kalau kita mengajaknya balapan. Dia kan punya mobil Ferrari Enzo. Dan harus" usul Scarlett.

"Great idea Scarlett! Kita akan mengajaknya balapan. Louis, tolong kau jemput dia jam 8 malam nanti. Kita bawa dia ke race" ucap Cameron setuju.

"Race arena? Kau tahu, Cam disana Kill Joy juga biasa balapan" kata Kimberly

"Jadi kenapa kalau ada Kill Joy? Kita berkelahi disana tidak ada urusan dengan sekolah bukan?" balas Cameron.

"Okey. Aku akan menjemputnya" Louis mengiyakan.

Tak lama, Avril datang membawa pesanan mereka.

"Oh my- Avril! Aku bilang fried rice, bukan fried chiken! Hell, ya sudahlah. Aku sudah lapar dan lelah untuk mengomel" protes Reyna.

"Aku juga. Aku pesan fried noodles, bukan nugget! Dan aku sangat alergi nugget. Shit! Sebaiknya kupesan sendiri saja" omel Louis.

Mereka pun menikmati makan siang mereka. Sementara Avril duduk sambil melihat mereka makan.

"Kau boleh makan sekarang" kata Cameron saat mereka semua sudah selesai makan. Avril mengangguk lalu beranjak memesan makanannya.

"Oh ya, pukul 8 malam nanti Louis akan menjemputmu. Kau berikan alamatmu padaku sepulang sekolah nanti. Kau harus datang dengan Ferrari Enzomu. Kami akan mengajakmu ke suatu tempat. Dan harus" tambahnya.

"Ok" jawab Avril singkat. Ia pun berlalu.

"Kita akan menyuruhnya balapan?" tanya Kimberly.

"Yes" jawab Cameron dingin.

"Okey. Mungkin ia berbakat untuk race"

Revolution Of SpeedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang