"Kita ikuti mereka diam-diam" kata Kimberly. Mereka bertiga mengendap-endap mengikuti Avril yang dibawa oleh penerornya.
"Cameron!" Louis mencoba memanggil Cameron melalui audio control. Tak ada jawaban.
"Justin! Scarlett!" Louis mencoba menghubungi Justin dan Scarlett.
"Ya! Ada apa Lou?" jawab Scarlett.
"Kami sudah menemukan Avril, tapi sepertinya para peneror itu hendak membawanya ke suatu tempat" kata Louis dengan volume suara yang kecil.
"Ikuti saja mereka. Mungkin mereka akan membawa Avril ke tempat ibunya" kali ini Justin yang menjawab.
"Okay. Akan kuberi kabar selanjutnya" kata Louis sambil terus mengikuti Avril.
Ternyata para peneror itu membawa Avril keluar lewat pintu samping. Mereka membawa Avril masuk ke sebuah mobil berwarna hitam.
"Gawat! Scarlett! Scarlett!" panggil Louis dengan nada panik.
"Apa Lou?" tanya Scarlett.
"Mereka akan membawa Avril ke suatu tempat! Kita harus mengejarnya!" kata Louis.
"Okay, okay, calm down, Lou. Kita akan mengejarnya. Kau kejar mereka. Reyna dan Kimberly sebaiknya tinggal dulu. Kau sendiri yang susul mereka. Kami akan menyusul. Sebelum itu kami masih harus melarikan diri dari kekacauan ini, okay?" jelas Justin.
"Okay. Aku akan kejar mereka" kata Louis.
"Kami akan pergi menemui Justin dan Scarlett, cepat kejar mereka Lou" kata Reyna. Ia dan Kimberly segera menuju tempat persembunyian Scarlett dan Justin.
Melihat mobil yang membawa Avril sudah hendak keluar menuju gerbang, Louis berpikir ia tak punya waktu lagi untuk mengambil mobil ROS. Ia melihat seorang pria tak jauh dari situ. Sepertinya pria gendut itu bekerja sebagai sopir di markas besar para peneror. Pria gendut itu hendak mengambil kunci mobil dan masuk ke mobilnya.
Tanpa pikir panjang Louis menghampiri pria itu, memukul titik belakang lehernya, lalu mengambil kunci mobil.
"Sorry Sir, ini darurat" kata Louis. Ia masuk ke mobil Toyota Agya berwarna putih tersebut. Lalu ia segera tancap gas menyusul mobil hitam yang membawa Avril.
Sementara itu, Justin, Scarlett, Alexa, Reyna, dan Kimberly sudah berkumpul di belakang rumah.
"Bagaimana ini Just? Apa yang harus kita lakukan?" tanya Alexa.
"Bagaimana kabar Cameron dan yang lainnya di dalam sana? Mereka pasti sudah babak belur menghadapi berpuluh-puluh pria dewasa yang pasti jago beladiri" kata Kimberly dengan cemasnya.
"Ah! Aku punya ide. Kim, Lexa, Rey, kalian bantu Cameron dan yang lain kabur dari sana. Kalian bawa pepper spray kan?" tanya Louis.
"Ya, Just. Masing-masing memegang satu" kata Reyna sambil mengeluarkan pepper spray nya.
"Kalian masuk kesana, lalu semprotkan pepper spray itu sampai memenuhi seluruh ruangan. Otomatis pria-pria itu akan terganggu penglihatannya. Saat itu kalian bawa Cameron, Mark, dan Luke keluar. Okay?" jelas Justin.
"Okay. Lalu?" tanya Kimberly.
"Aku dan Scarlett akan menyusul Louis mengejar Avril. Setelah kalian berhasil membawa Cameron dan yang lainnya keluar, kalian menyusul dengan mobil kita" jawab Justin.
"Now, go there" kata Scarlett.
Reyna, Kimberly, dan Alexa segera masuk ke dalam rumah. Mereka segera menuju ke lobby dan melaksanakan rencana Justin. Sementara itu Justin dan Scarlett mencari cara untuk pergi menyusul Louis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revolution Of Speed
ActionHighest rank #22 in Action (21 December 2016) Cameron dan adiknya Scarlett sangat suka balapan. Mereka mengikuti kontes balap. Disana, Cameron dan Scarlett bertemu dengan Louis yang berhasil mengalahkan Cameron, tetapi Scarlett berhasil membalasnya...