Chapter 32

202 17 6
                                    

"Okay Just, Louis sudah berhasil memancing mereka pergi. Sekarang apa yang harus kulakukan?" tanya Avril.

"Kalian semua kemarilah!" kata Justin dari seberang sana.

"Tapi, bagaimana dengan Louis?" tanya Avril lagi.

"Ia akan baik-baik saja" Justin meyakinkan.

Sementara itu para pengejar sudah terkecoh dengan trik yang dibuat Justin. Mereka mengejar Louis yang sekarang mengendarai mobil Avril. Mereka masih mengira itu adalah Avril target mereka.

"Rey, Luke, kita kembali ke lokasi Cameron dan yang lainnya" ajak Avril.

Mereka kembali berbalik arah untuk bertemu Cameron dkk.

"Itu mereka! Hey, kami disini!" seru Scarlett sambil melambai ke arah Avril dkk yang baru tiba.

Mereka memarkirkan mobil, lalu turun menemui anggota ROS yang lain.

"Kalian baik saja kan?" tanya Alexa.

"Hey apa ban mobilmu pecah tadi?" Avril balik bertanya.

"Ya. Tapi aku sudah mengatasinya. Kami sudah menelpon montir untuk membawa mobilku" jawab Alexa.

"Kami baik-baik saja. Untunglah para peneror itu sangat bodoh sehingga terkecoh" kata Luke sambil terkekeh.

"Jadi kita akan kemana sekarang? Tidak mungkin jika kita pulang ke apartemen" Mark mengalihkan pembicaraan.

"Kita ke rumahku saja" tawar Cameron.

"Jangan, Cam. Mereka sudah tau alamat rumahmu. Bisa saja mereka mendatangi kita tengah malam lalu menculik Avril diam-diam" kata Justin tak setuju.

"Lalu kita kemana?" tanya Reyna.

"Tak mungkin rumahku. Ayolah kita sebanyak ini tidak akan muat" ujar Kimberly.

"Bagaimana kalau ke rumahku saja? Kurasa kita belum pernah menginap di rumahku, kan?" tawar Justin.

"Boleh juga. Tapi di rumahmu kan ada kakakmu, apa tidak masalah?" tanya Scarlett.

"Tenang saja, kalau aku tidak pulang ke rumah seperti ini, biasanya dia menginap di rumah temannya" jawab Justin.

"Okelah. Malam ini kita menginap di rumah Justin"

***
Grand Puri Real Estate block C number 13, Justin's home, 23.00pm

"Woahh Justin, kau tidak pernah bilang padaku rumahmu sebesar ini!" kata Scarlett kagum.

"Kau tak pernah bertanya" jawab Justin.

"Kalau aku tau rumahmu lebih besar dari rumahku, akan kupindahkan markas kita ke rumahmu saja" tambah Cameron.

"Bisa kita lihat kamarnya?" tanya Reyna.

"Tentu" jawab Justin sambil naik ke lantai 2.

"Banyak sekali ruangan disini" kata Mark kagum.

"Semuanya kamar tamu. Ayo masuk. Ini kamarku" kata Justin sambil membuka salah satu pintu. Ia lalu menyalakan lampu kamarnya.

"Wah wah, maaf. Kamarku sedikit berantakan" Justin terkekeh melihat tempat tidurnya yang tidak dirapikan dan kaset filmnya yang berhamburan dimana-mana. Juga komputernya yang masih menyala.

"Sangat tidak rapi. Tapi lumayan" komentar Cameron.

"Kasur yang empuk Justin" kata Scarlett sambil merebahkan diri di kasur Justin yang berukuran king size.

"Jadi kau mau tidur disini bersamaku, hm?" goda Justin pada Scarlett.

"Gila!" balas Scarlett sambil melemparkan bantal ke wajah Justin.

Revolution Of SpeedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang