Chapter 34

126 17 5
                                    

"Where's my mom?!" tanya Avril berapi-api.

"Yeaa... Dia tidak mau buka mulut. Dan aku akan memaksanya dengan membawamu kemari" jawab pria itu.

"Where is she?!" tanya Avril lagi.

"Jangan banyak bertanya! Ayo, kurung saja dia ke ruang bawah tanah! Dan jaga dia jangan sampai ia kabur" perintah pria itu pada Justin dan Louis.

"Ayo, nona" kata Louis sambil menarik Avril keluar ruangan.

"Kau ingin bertemu ibumu kan? Aku akan menjemputmu sebentar lagi. Setelah itu kita pergi mengunjungi ibumu" kata pria itu sesaat sebelum mereka keluar.

"Jadi ibumu tidak disini?" tanya Louis berbisik.

"Sepertinya begitu" jawab Avril. "Oh my god, semoga dia baik-baik saja"

"Kita ikuti saja permainannya" kata Justin.

Louis dan Justin lalu membawa Avril ke ruang bawah tanah.

"Sementara saja, Av" kata Louis sambil mengunci pintu ruang bawah tanah.

"Ada perkembangan?" tanya Cameron.

"Yah. Ternyata ibu Avril tidak disekap disini. Tapi kata pria itu, ia akan membawa Avril ketempat dia menyekap ibunya" jawab Louis.

"Okay, dan apa yang akan kalian lakukan setelah ini?" tanya Cameron lagi.

"Sebaiknya kita pergi mengambil beberapa senjata" kata Justin.

"Jangan sampai ketahuan" pesan Cameron.

"Relax. Kami tidak akan ketahuan" kata Justin sambil beranjak.

Sementara itu Avril di dalam ruang bawah tanah yang gelap sedang menyisir rambutnya, namun tanpa sengaja audio controlnya terlepas.

"Shit! Mana audio controlku" umpat Avril.

Avril mencoba mencari audio controlnya, namun ia kesulitan akibat ruang bawah tanah itu sangat gelap.

Sementara itu Louis dan Justin sedang berada di ruang persenjataan.

"Banyak sekali senjata disini, Just" kata Louis terkagum-kagum. Mereka berdua masuk ke ruang penyimpanan senjata. Disana banyak sekali senjata, ada berbagai macam pistol, senapan, stun gun, pepper spray, nunchaku, bahkan rompi anti peluru juga ada.

"Ambil secukupnya, Lou. Nah ambil beberapa revolver. Kita hanya punya 4, ambil 6 buah lagi agar masing-masing dari kita memegang satu. Jangan lupa ambil pelurunya juga" perintah Justin.

Mereka mengambil 6 buah revolver, beberapa stungun dan pepper spray, juga 2 buah rompi anti peluru. Tak lupa juga mereka mengambil peluru cadangan. Mereka memasukkan semuanya ke dalam karung hitam yang telah mereka bawa.

"Cepat keluar Lou, kau keluar lewat pintu belakang" kata Justin sambil berjaga-jaga jangan sampai ada yang melihat mereka.

"Cameron, aku akan menuju posisi kalian. Aku keluar dari pintu belakang. Tunggu aku disana dan jangan sampai ada yang melihat" pesan Louis.

"Alright, Lou. Aku akan kesana" jasab Cameron.

Louis dan Justin segera menyelinap keluar dari pintu belakang rumah itu. Sementara Cameron pergi menemui mereka. Mereka bertemu di belakang rumah.

"Cam, bawa ini semua. Kalau terjadi sesuatu, aku akan memberikan kode dan kalian langsung menyergap masuk dan membuat kekacauan. Mengerti?" kata Justin.

"Okay Just, Lou. Terus berikan informasi kepada kami" Cameron pun membawa karung berisi senjata rampokan itu ke tempat para anggota ROS lainnya bersembunyi.

Revolution Of SpeedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang