Chapter 39

158 16 4
                                    

***
Medical Hospital, 16.00pm

"Scar, mom dan dadmu ingin berbicara denganmu" kata Justin sambil masuk ke kamar mereka.

"Dalam rangka apa?" tanya Scarlett acuh.

"Ayolah, mereka sudah menunggumu diluar" bujuk Justin. "Aku akan menemaninu kalau kau mau"

Scarlett segera beranjak dari sofanya. Padahal ia sangat menikmati menonton televisi bersama Mark, Alexa, Reyna, Luke, dan Kimberly. Mereka sedang menonton film berjudul This Is Us dari band kesukaan Scarlett, apalagi kalau bukan One Direction.

"Scarlett, kami ingin bicara denganmu" kata ibunya.

"Katakan saja mom" kata Scarlett sambil duduk dihadapan kedua orangtuanya.

"Jika Cameron sadar nanti, kami ingin kalian ikut tinggal bersama salah satu dari kami" kata ayahnya serius.

"Maksud dad?" tanya Scarlett.

"Maksud dad, kau bisa memilih. Tinggal bersama ayah di Sydney atau bersama ibumu di Paris" jawab ayahnya.

"Lalu Cameron?"

"Cameron juga bisa memilih. Namun jika kau memilih tinggal bersama ibu, Cameron harus tinggal bersama ayah. Sebaliknya, jika kau memilih tinggal bersama ayah, Cameron harus tinggal bersama ibu"

"Kalian ingin memisahkan aku dengan kakakku?" Scarlett mulai geram. Bisa-bisanya kedua orangtuanya memisahkannya dengan Cameron.

"Bukan begitu Scarlett, kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi" ayah Scarlett mencoba menjelaskan.

"Tidak! Aku tidak menerima penjelasan apapun! Enak saja kalian! Baru datang, menelantarkan aku dan kakakku, dan sekarang kalian ingin memisahkan aku dengan Cam? Tidak akan!"

"Scarlett!" Justin memperingatkan.

"Shut up, Parker!" Scarlett menghardik Justin. Justin tampak kaget dengan bentakan Scarlett. "Jangan ikut campur urusanku!"

Kali ini Scarlett benar-benar emosi. Ia menggebrak meja dihadapannya. Membuat semua orang berhenti dan memperhatikan mereka. Mark, Reyna, Luke, Alexa, dan Kimberly juga ikut keluar dari kamar.

"Scarlett, tenanglah nak! Ini tempat umum!" Ayah Scarlett berusaha menenangkan putrinya itu.

"Tidak bisa! Aku tidak mau ikut dengan kalian berdua! Jangan berani-beraninya kalian pisahkan aku dengan kakakku!"

"Scarlett, sayang, ini demi kebaikanmu juga kakakmu" bujuk ibunya.

"Tidak! Aku bosan mendengar janji dusta kalian! Dimana kalian saat aku lulus Junior High School? Dimana kalian saat aku masuk Senior High School?"

Scarlett menuding kedua orangtuanya. Durhaka memang. Namun menurut Scarlett mereka pantas mendapatkannya.

"Kalian hanya tau mengirim uang dan uang terus! Siapa yang ada di acara graduationku di JHS? Siapa yang mengurus pendaftaranku di SHS? Kakakku!" ucap Scarlett dengan penekanan pada setiap kata-katanya.

"Scarlett, tolong nak. Ibu sudah lelah. Ibu sangat berat hati hidup jauh dari kalian berdua" ibu Scarlett mulai memelas.

"Benar-benar egois! Siapa suruh kalian berdua bercerai?! Asal kalian tau, setiap hari di masa elmentary ku suram karena kalian! Aku lelah mendengar kalian yang tak hentinya berkelahi terus! Dan kalian tau? Kakak selalu membawaku keluar dari rumah. Ia mengajakku menikmati hal-hal yang menyenangkan. Tidak seperti kalian! Cameron selalu memberi kebahagiaanku! Ia kebahagiaanku mom, dad!"

Dadanya naik turun karena emosi. Scarlett yakin, kalau Cameron mendengar rencana orangtuanya, ia juga akan melakukan perlawanan seperti yang sekarang ia lakukan.

Revolution Of SpeedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang