***
Medical Hospital, 14.00pmSeorang dokter berjas putih keluar dari ruangan Unit Gawat Darurat. Kimberly langsung menghampirinya.
"Bagaimana keadaannya Dok?" tanya Kimberly dengan harap-harap cemas.
"Kami sudah melakukan yang terbaik nona. Tapi kita tinggal tunggu saja kehendak Tuhan. Pasien sedang dalam masa kritis dan koma" jawab Dokter tersebut.
"Oh baiklah. Thank you" Kimberly kembali duduk di tempatnya. Dokter itu tersenyum sopan lalu masuk lagi ke ruang rawat.
"Bagaimana Kim?" tanya Reyna.
"Cameron koma" jawab Kimberly.
"Oh God. Semoga ia baik-baik saja" kata Alexa.
"Dimana Justin?" tanya Kimberly.
"Justin dan Luke sedang mengurus sesuatu. Avril dan ibunya juga baru saja di evakuasi. Mereka sepertinya mengalami patah tulang saja. Juga luka-luka kecil" jawab Mark.
"Lalu apa kabar Louis?" tanya Reyna.
"Ia sedang menjalani operasi kecil untuk mengeluarkan peluru dari kakinya" jawab Mark lagi.
Beberapa jam yang lalu, saat Justin membawa mereka pergi, terdengar ledakan keras dari bangunan tempat ibu Avril di sandera tadi. Justin langsung berbalik arah, dan mendapati bangunan itu hancur terbakar.
Justin langsung menelpon pemadan kebakaran, polisi, dan ambulans. Tim penyelamat kemudian datang beberapa saat kemudian. Saat itu semua terasa begitu cepat. Api padam, lalu tim evakuasi bergerak cepat. Mereka menemukan Avril dan ibunya tak jauh dari lokasi. Sepertinya mereka jatuh dari lantai dua.
Sejam kemudian, tim evakuasi menemukan jenazah Avran -ayah Avril- juga menemukan Cameron, yang beruntungnya masih hidup. Nadinya masih terasa walau sangat lemah. Cameron juga langsung dilarikan ke rumah sakit.
Setelah itu Justin dimintai keterangan oleh polisi. Scarlett, Kimberly, Reyna, Alexa langsung menuju ke rumah sakit tempat Mark dan Luke membawa Louis. Avril, Sofia -ibunya- dan Cameron juga dilarikan kesana.
Sejak itu Kimberly stress berat. Ia berkali-kali mengacak rambut, mendesah keras, dan menangis. Alexa dan Reyna berusaha menghiburnya walau mereka sendiri terguncang. Sedangkan Scarlett lebih memilih diam sedari tadi.
Sekarang Kimberly masih duduk dengan wajah muram. Matanya sembab. Ia masih shock berat dengan kejadian yang terjadi barusan. Alexa dan Reyna masih berusaha menghibur Kimberly. Sementara Scarlett masih diam membisu. Justin dan Luke pergi mengurus beberapa hal di kantor polisi. Dan Mark bersama dengan mereka di ruang tunggu.
"Ayo kita makan siang" ajak Mark.
"Aku tidak lapar. Lebih baik kau ajak saja Kimberly..."
"Aku tidak lapar" Kimberly memotong perkataan Reyna.
"Atau ajak saja Scarlett. Ia belum bicara sedari tadi" saran Alexa.
"Scar, ayo makan" ajak Mark.
Scarlett mengangguk, lalu beranjak pergi bersama Mark ke cafe di rumah sakit.
"Kau mau makan apa?" tanya Mark.
"Aku pesan fried chiken saja. Dan minumnya orange juice" jawab Scarlett. Akhirnya setelah berdiam cukup lama, Scarlett membuka mulutnya juga.
"Okay. 2 fried chiken dan 2 orange juice. Thank you" kata Mark pada waitress yang melayani mereka. Waitress itupun mengangguk lalu pergi dengan sopan.
"Scarlett, you know, saat bom itu meledak, semua yang ada di dalam bangunan itu tewas seketika. Peneror itu dan dua asistennya. Semua ditemukan tewas. Awalnya aku sudah putus asa dan kau tau? Tim evakuasi itu datang dan mengatakan bahwa Cameron masih hidup. Dia bertahan untuk kita, Scar" kata Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revolution Of Speed
ActionHighest rank #22 in Action (21 December 2016) Cameron dan adiknya Scarlett sangat suka balapan. Mereka mengikuti kontes balap. Disana, Cameron dan Scarlett bertemu dengan Louis yang berhasil mengalahkan Cameron, tetapi Scarlett berhasil membalasnya...