Chapter 15

340 27 3
                                    

"Syaratnya, kau harus balapan dengan Scarlett" ucap Luke.

"Jika kau menang, kau boleh join dengan kami. Tapi jika kau kalah, jangan harap kami akan muncul didepanmu lagi" sambung Reyna.

"Kau setuju?" tanya Cameron.

Avril tampak ragu, namun ia menganggukan kepalanya. "Aku bersedia"

"Bagus. Malam ini pukul 8, di Race Arena. Louis, kau jemput dia. Mobilmu sudah baik, bukan? Jangan sampai terlambat, dan kuharap kau menyiapkan sejumlah uang untuk membawa mobilmu ke bengkel" Cameron lalu beranjak dari tempatnya, diikuti anggota yang lain meninggalkan Louis dan Avril sendiri.

"Aku yakin kau pasti bisa, Ave"

***
Race Arena, 20.00pm

"Louis dan Avril baru saja tiba, Cam" lapor Luke.

"Baiklah. Scarlett, persiapkan dirimu. Ingat, jangan mengganggapnya sepele. Ia mengalahkan Louis di race pertamanya. Hati-hati maka kau akan menang" kata Cameron. "Mark, suruh Angel menyiapkan race penting kita"

"Maaf kami lama" lapor Louis. Ia tiba sambil menggandeng Avril.

"Segera bersiap di arena sekarang" kata Cameron datar.

"Scarlett, kau juga ke arena sekarang" kata Justin. Cameron melakukan bro-fist dengan Scarlett, sedang Louis memeluk Avril.

Mobil Ford GT merah milik Scarlett dan mobil Ferrari Enzo putih milik Avril melaju dengan pelan di garis start. Semua bersiap mengambil posisi.

"Bersedia!"

"1!"

"2!"

"3!"

"Go!"

Lean On - Major Lazer ft DJ Snake

Kedua mobil melaju dengan sangat kencang. Sejauh ini Scarlett masih memimpin didepan. Keduanya melakukan 'drifting' di belokan tajam. Avril berusaha menyamakan lajunya dengan mobil Scarlett. Namun Scarlett makin melajukan mobilnya hingga kecepatan 150km/jam. Scarlett terus-terusan meningkatkan laju mobilnya, begitu juga dengan Avril.

Avril menyalakan NOSnya. Ia berhasil mendahului mobil Scarlett hingga tertinggal jauh dibelakang.

"Shit! Sejak kapan dia punya NOS?" Scarlett geram. Ia juga menyalakan NOSnya. Scarlett menabrak bemper belakang mobil Avril. Itu membuat mobil Avril sedikit terguncang dan tidak stabil. Scarlett pun berusaha merebut posisi terdepan. Ia melajukan mobilnya sampai hampir mencapai kecepatan penuh.

"Scarlett! Jangan terlalu kencang! Rem mobilmu bisa blong!" suara Cameron terdengar melalui audio control yang terpasang di telinga Scarlett.

Namun Scarlett tetap melajukan mobilnya. Avril juga tak mau kalah. Ia melajukan kecepatan mobilnya hingga kecepatan 120km/jam. Scarlett melajukan mobilnya secepat angin. Hingga terdengar suara benda putus dari pijakan gasnya.

Buk!

"Shit! Remku blong! Cameron, help me!" Scarlett mulai panik, namun ia tetap melaju kencang.

"Turunkan laju mobilmu, relakan saja dia menang. Aku tidak mau kau kecelakaan, Scar!" Cameron memberikan instruksi. Yang lain juga ikut panik mengetahui rem mobil Scarlett blong.

Namun Scarlett tetap tidak menurunkan laju mobilnya, Avril semakin dekat dengan mobil Scarlett yang lajunya sudah tidak stabil.

"Scarlett! Scarlett! Ini aku, dengar instruksiku. Tabrak benda apa saja yang jelas jangan tebing. Itu akan menurunkan kecepatan mobilmu" kali ini Justin ambil alih audio control Cameron.

Revolution Of SpeedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang