Chapter 3

502 42 9
                                    

***
Cameron dan gengnya sekarang sudah berkumpul di rumah Cameron dan Scarlett. Setelah memarkirkan Volkswagen mereka, mereka segera bersiap menuju 'markas' mereka.

"Kita langsung saja menuju markas, oke, let's go" Cameron langsung masuk ke Audi R8-nya diikuti yang lainnya masuk ke mobil masing-masing.

***
Sembilan mobil melaju kencang di jalanan. Membuat semua mata tertuju pada rombongan mobil tersebut. Mereka berhenti di sebuah bar. Seorang cowok bergaya rambut Faux Haux turun dari mobil Audi R8 berwarna merah. Ia segera masuk ke bar itu diikuti yang lainnya.

"Vodka, please" kata Cameron pada bartender. Louis, Justin, dan Mark juga ikut memesan.

"Aku pesan wi-",

"Tidak! Kau tidak boleh memesan wine! Kau akan menyetir, Lukeee!!" pekik Reyna. Luke langsung bungkam. Cameron dan yang lainnya menatap Reyna. Cameron memberi kode pada Luke untuk mengikuti keinginan Reyna.

"Aku beer sajalah", Luke akhirnya menyerah.

"Aku pesan wine" kata Kimberly. Cameron langsung melotot pada Kimberly. "Apa? Hanya sedikit saja"

Mereka menikmati minuman mereka sambil mengobrol.

"Btw, bagaimana kita menghukum gadis itu, siapa namanya? Alicia? Aprillia?" kata Louis sambil meneguk vodka.

"Avril", Justin membenarkan. "Aku sudah punya cara menghukumnya"

"Bagaimana?", Scarlett penasaran.

"Kita suruh dia mengantar tas kita tiap pagi, memesan dan mengantar makanan kita tiap break, dan suruh dia ikut kemanapun kita pergi, supaya kita bisa menyuruh-nyuruh dia"
jelas Justin.

"Sampai kapan?" tanya Mark.

"Sampai kita bosan tentunya" jawab Scarlett.

"Okay. Aku sudah lelah, dan sepertinya jika aku tidak segera pulang, aku akan mabuk disini. Kim tak apa kan kalau kutinggal? Ayo Scar, kita pulang"
Cameron langsung berdiri dan membayar bartender. Kimberly mengangguk mengiyakan perkataan Cameron. Cameron dan Scarlett pun pulang. Tak lama, yang lainnya juga ikut bubar.

***
Keesokan harinya, Pukul 07.00, Victory High School

Cool Kids - Echosmith

Sembilan mobil melaju beriringan di jalan, lalu berbelok memasuki Victory High School. Mereka pun turun dari mobil masing-masing, membuat semua mata terpaku pada mereka. Tepat saat mereka turun, sebuah Ferrari Enzo putih masuk ke halaman dan parkir disebelah kedelapan mobil tersebut. Seorang gadis berambut brunette turun dari mobil tersebut. Avril.

"Hey, itu dia!" tunjuk Alexa

"Hey you! Hawkins! Come here!" panggil Cameron.

Avril segera menuju Cameron dengan wajah tertunduk.

"Ow, ow, aku bisa mati! Pasti ini karena kejadian kemarin!" Avril membatin.

"Kau tau kan apa kesalahanmu?" lanjut Cameron.

Avril hanya terdiam.

"Jawab, Hawkins!" bentak Scarlett.

"Sorry" ucap Avril pelan.

"Permintaan maaf tidak diterima! Sekarang kau bawakan tas kami ke kelas!" kata Reyna sambil melempar tasnya pada Avril, diikuti yang lainnya.

"Dimana?" tanya Avril takut-takut.

"Kau sudah tau kelas kami, bukan? Jangan sampai salah kelas! Now!" perintah Louis.

Avril segera berlari mengantar tas anggota Revolution ke kelas mereka masing-masing. Tentu saja ia bertanya dimana kelas mereka pada siswa siswi yang lain. Untung saja Revolution itu terkenal, jadi sedikit gampang untuk mencari tahu kelas mereka.

"Kalau tau akan begini kejadiannya, aku tidak akan melaporkan mereka kemarin" batin Avril.

"Punya pesuruh ternyata enak juga ya"

Revolution Of SpeedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang