Party in USA - Miley Cyrus
Kesepuluh mobil melaju di jalanan sepi. Mereka berhenti sejenak untuk istirahat dan makan siang.
"Sangat melelahkan" komentar Avril.
"Ya, tentu. Kami sudah sering membuat touring seperti ini" kata Louis sambil mengusap rambut Avril. Cameron dan yang lainnya menatap aneh pada Louis.
Tak lama, mereka melanjutkan perjalanan lagi.
Sorenya, mereka sampai di Greenwich, di villa yang mereka tuju.
"Woah, Villanya indah sekali! Ini yang kau maksud Amityville House of Horror, Scar? Aku baru tau kalau seindah ini" kata Luke.
"Udaranya sangat segar. Wah, jarang sekali di London ada villa di tengah hutan begini" komentar Alexa.
"Greenwich Villa" kata Kimberly sambil membaca tulisan di papan nama Villa itu.
"Ayo kita masuk, kali ini Louis memegang kontrol, karena villa ini milik omnya" kata Cameron. Merekapun masuk ke villa membawa koper masing-masing.
Villa itu sangat megah, terdiri dari 3 lantai.
"Selamat sore, Mr. Jackson. Ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis.
"Tentu, saya akan menginap, bisa tolong di cek bookingan atas nama Cameron Finley?" kata Louis.
"Oh, Mr. Finley dan kawan-kawan, anda bisa memilih kamar sekarang. Kamar kami ada 300 lebih kamar. Silahkan pilih sesuai lantainya" kata resepsionis tersebut.
"Kamar kami memiliki fasilitas AC, televisi, wifi tiap kamar, kamar mandi, springbed, dan masih banyak lagi" lanjutnya.
"Bagaimana guys, kita pesan kamar sendiri-sendiri atau berkelompok saja?" tanya Cameron.
"Aku mau sendiri-sendiri" kata Scarlett.
"Terserah saja" kata Mark.
"Aku mau sekamar dengan Avril sajalah, aku takut sendiri" kata Reyna.
"Aku juga tidak keberatan" timpal Avril.
Merekapun memilih kamar. Cameron di kamar 312, Louis di kamar 123, Mark di kamar 201, Luke di kamar 211, Scarlett di kamar 303, Justin di kamar 310, Kimberly di kamar 217, sedangkan Avril dan Reyna di kamar 105.
"Sudah semuanya? Ini kunci kamar kalian" kata Cameron sambil memberi kunci kamar masing-masing. Merekapun menuju kamar masing-masing untuk istirahat.
"Aku heran, tampaknya hanya kita saja pengunjung villa ini" kata Reyna.
"Memang, special bookingan kita, tidak ada pengunjung lain selain kita disini" jelas Louis. Yang lainnya hanya ber oh ria.
Scarlett menuju kamarnya yang berada di lantai 3. Disana hawanya dingin, karena villa itu terletak di kaki bukit.
"Woah, kamarnya tidak kalah dengan kamar hotel!" komentar Scarlett. Di kamar itu ada springbed King Koil berukuran kingsize, kulkas kecil, rak serbaguna, lemari beserta kaca besar, televisi, AC, dan wifi.
"Aku akan berjalan-jalan di sekitar sini, ah" kata Scarlett. Ia keluar kamar lalu berjalan-jalan di koridor. Ia pun melewati kamar Cameron yang pintunya dibiarkan terbuka.
"Scarlett! Bantu aku mengemas barang-barang!" teriak Cameron dari dalam kamar.
"Wait, big bro" kata Scarlett sambil merengut kesal. Ia masuk ke kamar Cameron.
Kamar Cameron juga besar, isinya sebagian besar sama dengan kamar Scarlett, namun di kamar Cameron ada meja kerjanya.
"Bantu aku mengeluarkan isi dos ini dan pindahkan ke rak itu" perintahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revolution Of Speed
ActionHighest rank #22 in Action (21 December 2016) Cameron dan adiknya Scarlett sangat suka balapan. Mereka mengikuti kontes balap. Disana, Cameron dan Scarlett bertemu dengan Louis yang berhasil mengalahkan Cameron, tetapi Scarlett berhasil membalasnya...