Chapter 8

349 28 1
                                    

Setelah sejam 'berburu' kustom untuk prom night, akhirnya mereka mendapatkan kustom untuk masing-masing.

Reyna mendapat gaun putih yang berpita dengan bintang yang bisa berkelap-kelip di bagian dada, sedangkan Luke mendapat tuxedo putih-putih dengan dasi kupu-kupu.

Kimberly mendapat dress dengan model pendek di depan panjang di belakang yang bernuansa hitam dan pita gold juga nuansa kelap-kelip gold, serasi dengan Cameron yang mendapat jas hitam berkelap-kelip gold dan bawahan hitam.

Justin mendapat tuxedo abu-abu gelap, sedangkan pasangannya Scarlett bersikeras tidak mau menunjukkan gaun pilihannya yang katanya limited edition.

Mark hanya akan memakai kemeja putihnya, sama dengan Alexa yang hanya akan mengenakan blazer putih.

Dan Louis, ia hanya memilih setelan jas putih.

"Berapa kami harus membayar ini aunty?" tanya Reyna.

"Are you kidding me? Ambil saja untuk kalian, gratis" tawa aunty Fina.

"Really? Thanks!" seru Scarlett kegirangan. "Gratis untuk gaun limited edition? What the hell!"

"Thanks aunty, kalau begitu, kami pulang dulu. Thanks!" kata Reyna sambil keluar diikuti yang lain.

"Take care. Datanglah lagi kapanpun"

"Oh my gosh! Gaun limited edition gratis?! Hell, tantemu baik sekali, Rey!" Scarlett masih sulit percaya.

"Apa sebenarnya gaun yang kau pilih Scar?" tanya Cameron mulai penasaran.

"Coba tebak" ucap Scarlett berteka-teki.

"Gaun pengantin berwarna hitam?" tebak Justin.

"Hampir tepat. Tapi bedanya, ini limited edition" kata Scarlett sambil cengengesan.

"Tak biasanya kau girang saat membeli gaun" selidik Cameron.

"Ini bukan sembarangan gaun! Hanya ada 200 unit di seluruh dunia!" kata Scarlett dengan bangga.

"Terserah. Sekarang, ayo kita pulang saja" kata Cameron sambil masuk ke Audi R8nya.

***
Victory High School, 13.00pm

"Oke, jadi kita berkumpul di rumah Cameron pukul 5 sore nanti. Kita akan berangkat bersama kemari. Acaranya mulai pukul 8 malam. Kita masih punya banyak waktu. Dan Avril, setelah dari rumah Cameron aku akan menjemputmu" jelas Louis.

"Okey" Avril setuju.

"Alright. Sekarang kita bubar, jangan lupa sebentar sore" kata Cameron sebelum beranjak.

***
Cameron's Home, 17.00pm

"Oke, kita semua sudah berkumpul disini. Sekarang mulai saja, Rey. Kami akan ke kamarku dulu. Cmon boys" Cameron segera beranjak ke lantai dua.

"Ayo kita langsung saja ke kamarku" kata Scarlett juga. Merekapun naik ke kamar Scarlett.

"Nah, di tas ini, aku membawa catokan, hair color spray, ada warna hitam, blonde, hijau, biru, merah, tosca, gold, silver, violet, dan yang lainnya, ada juga pengeriting rambut, beberapa karet kecil, hot huez, beberapa jepitan, bando, atau aksesoris rambut lainnya, sisir, dan wig, mungkin kalian butuh. Dan banyak lagi" Reyna mulai mengeluarkan barang-barangnya. "Itu baru untuk rambut" Reyna mengambil tas lainnya.

"Di tas ini ada peralatan make up milikku. Ada eyeshadow, eyeliner, mascara, lipstick, blush on, bedak, bulu mata palsu, glitter, cat kuku, dan banyak lagi. Okey, mari kita mulai make over ini!" seru Reyna semangat.

"What the hell!" ucap Alexa tak percaya.

"Oke, mari kita mulai dengan rambut terlebih dulu. Rambutmu mau diapakan, Kim?" tanya Reyna.

"Terserah. Menurutmu?" jawab Kimberly cuek.

"Lebih cocok di sanggul acak, karena gaunmu terbuka di bagian belakang. Warnanya, kurasa aku harus mewarnai hitam dulu, lalu diberi sentuhan emas. Agar sesuai dengan kostum" Reyna mulai 'memainkan' rambut Kimberly. Setelah rambutnya, make upnya. Hanya riasan tipis, lipstick pink, dan sedikit glitter gold di samping mata.

"Giliranmu, Lexa" kata Reyna.

"Hell no. Sebaiknya rambutku diikat saja. Dan riasannya tak perlu terlalu serius" tolak Alexa.

"Okey, Scarlett?" tanya Reyna. Scarlett sibuk berkaca di cermin. Saat ia berbalik,

"Ada apa?"

"Hell! Kau akan ke prom atau pesta halloween?! Eyeshadow hitam, eyeliner hitam, mascara, lipbalm, oh no, Scarlett!"

***

Revolution Of SpeedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang