Bab 2 : The First {Part A}

688 24 29
                                    

Suasana pagi ini amat cerah, masih banyak embun dan dapat menghirup udara yang masih segar. Seseorang remaja sederhana hidup seorang diri di sebuah desa kecil, di bawah naungan kerajaan Gourmoudra. Kerajaan yang cukup mewah dan megah, dengan banyak prajurit kerajaan yang mejaga ketat, dan sebagian prajurit kerajaan ditugaskan untuk menjaga beberapa kota, desa dan distrik di bawah kendali kerajaan Gourmoudra.

Di setiap kota, desa dan distrik terdapat beberapa pos penjagaan, dan satu bangunan pos pusat penjagaan di tempat strategis yang berada di kota, desa dan distrik tersebut. Tujuannya adalah untuk mengatur kedamaian dan ketenteraman di setiap wilayah masing-masing itu. Pada setiap bangunan di pos pusat penjagaan, terdapat prajurit dengan julukan Janz atau biasa disebut juga sebagai pemimpin prajurit di setiap kota, desa dan distrik tersebut.

Desa tempat remaja itu tinggal bernama Lazuarh Village. Desa tersebut berada di wilayah bagian timur kerajaan Gourmoudra. Desa Lazuarh tidak terlalu banyak memiliki penduduk, desa ini juga amat tenteram dan damai, juga jarang sekali timbul masalah. Sampai pada akhirnya sesuatu baru terjadi....

"Hoi! Tolong kejar perampok itu, yang baru saja merampas tas dari seorang perempuan!" seru seorang prajurit, yang meminta pertolongan dari penduduk desa Lazuarh di sekitar pasar.

"Pencuri! Pencuri! Tolong tangkap pencuri itu!" pekik pengunjung pasar yang baru sadar telah dilewati seorang pencuri, dan ia segera berteriak-teriak juga meminta bantuan serta ikut mengejarnya.

Beberapa pengunjung pasar dan pedagang serta prajurit yang ditempatkan di sekitar pasar mulai mengejar pencuri yang memakai jubah hitam, kepalanya tertutup tudung jubahnya, dan jubahnya menjutai sampai ke tanah.

Pencuri itu berlari sangat cepat, dia menyeruak orang-orang di depannya untuk menjauh dari kejaran. Tak jarang orang-orang yang ditabraknya dan di sekitarnya yang melihat gelagatnya itu, terdiam dan tak mengetahui apa yang sedang terjadi.

Baru sampai para pengejar berteriak-teriak, "Pencuri! Pencuri! Tangkap pencuri yang memakai jubah hitam itu!" Barulah penduduk desa yang tak mengetahui hal tersebut, bersimpati dan ikut mengejar pencuri itu. Si pencuri terus berlari dan tak jarang menoleh ke belakang, melihat banyak sekali orang yang mengejarnya—dia terus berlari dan melihat jalan di depannya kira-kira dua puluh meter lagi—tanpa banyak pikir dia memilih berbelok ke arah kanan.

Gubrakkk!!

Tiba-tiba ia terjatuh dan penglihatannya samar-samar.

Hal terakhir yang ia lihat adalah, seseorang yang memakai jubah merah dan wajahnya tertutup oleh tudung jubahnya—sehingga pencuri itu tak dapat melihat wajahnya—sampai akhirnya, penglihatannya memudar dan seketika pingsan.

                           *      *      *

"Di mana ini?" Pencuri itu bertanya-tanya ketika terbangun, tiba-tiba sudah berada di tepi sungai tak jauh dari desa Lazuarh.

"Sudah bangun rupanya," ucap suara seseorang.

"Siapa itu?" tanya si pencuri panik. "Kenapa aku bisa berada di tepi sungai? Apa yang telah kau lakukan padaku?"

"Tenanglah, kau baru saja pingsan—istirahatkanlah tubuhmu sejenak—aku tahu kau terlalu capek, setelah berlari-lari tanpa arah tujuan dari kejaran masyarakat dan prajurit desa," ujar orang itu, yang hanya terdengar suaranya saja.

"Hei, siapa kau? Dari mana kau tahu aku baru saja habis dikejar-kejar? Apa kau juga prajurit kerajaan yang bertugas di desa ini? Tunjukkan dirimu!" Pertanyaan bertubi-tubi dilontarkan pencuri itu. Terlihat bahwa ia sedang sangat panik dan ketakutan.

The Secret XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang