Bab 26 : Muslihat

27 2 0
                                    

Telah lama berjalan, akhirnya Romy Raven memutuskan untuk membicarakan sesuatu kepada Zagan di suatu kedai di wilayah barat desa Lazuarh.

Kedai tersebut pada pukul sembilan malam lewat tiga puluh menit ini, terbilang cukup sepi karena hanya ada enam pengunjung saja termasuk dengan mereka berdua.

Mereka telah duduk di tempat paling pojok, kedai ini tak terlalu besar. Mungkin ukuran tempatnya hanya delapan kali enam meter saja. Tak terlalu buruk juga untuk dikunjungi dan bersantai serta bercengkerama dalam beberapa saat.

"Jadi master ingin membicarakan apa kepadaku?" Zagan bertanya cepat. "Apakah ada keuntungannya denganku soal yang ingin master bicarakan?"

"Pastinya ada, Zagan." Romy Raven membenarkan kalau omongannya tersebut ada sesuatu manfaat untuk Zagan. "Kau mau lebih hebat dari pada temanmu itu kan, siapa namanya?"

"Zion," ucap Zagan dengan ekspresi wajah datar, ekspresi muka itu menandakan kalau ia tidak suka kepada Zion.

"Ya, dia," sambung Romy Raven.

"Tolong cepat mulailah Master Romy Raven yang terhormat."

Romy Raven berdeham, "ekhem." Dia pun langsung menarik napas lalu menghembuskannya. "Aku sedang mempersiapkan sebuah prospek hebat untuk jangka panjang, dan bila rencana ini akan berhasil terwujud, kau dan aku akan mendapatkan apa pun yang kita butuhkan dalam kurun waktu yang lama."

"Waw." Zagan terkejut dengan omongan Romy Raven barusan. "Memangnya apa rencanamu master?"

"Sebenarnya aku tidak suka dengan sikap lembek Janz yang sekarang-sekarang ini." Romy Raven menjelaskan maksudnya, tetapi ia belum membeberkan rencananya. "Jika kau bertanya kenapa aku tidak suka dengannya? Karena kejahatan kecil yang berdampak besar untuk ke depannya telah ia buat sekarang ini. Kau tahu mengapa?" Romy Raven langsung mengeluarkan dua surat dari balik kantong jubahnya. "Ini, silakan kau baca kedua surat itu."

Zagan mengambil kedua surat dari Romy Raven lalu ia membuka surat yang pertama.

Untuk Janz yang terhormat.
Dari salah satu warga desa yang tinggal di wilayah selatan.

Janz, bagaimana tentang kelanjutan hukuman yang Anda berikan kepada anak kecil itu? Aku berharap tindakan tegas Anda seperti biasanya bisa ditegakan. Walaupun saat ini pelaku tindak kriminalnya adalah seorang anak-anak. Namun, tingkat kriminal anak kecil itu sungguh melampaui orang dewasa selayaknya. Saya mohon sekali lagi Anda harus bertindak tegas kepada anak itu, dengan diberikan sebuah hukuman di depan publik. Agar dia jera dan para warga desa bisa mendapatkan kenyamanan dan ketenteraman lagi.

Terima kasih.

"Ini kan surat keluhan dari warga kepada Janz? Kenapa kau bisa mendapatkannya Master Romy?" Zagan menanyakannya sedikit heran.

"Baca saja surat satunya lagi, kau akan mengerti nanti."

"Baiklah," ucap Zagan. Ia lalu membuka surat yang satu lagi.

Kepada seorang prajurit yang akan membaca surat ini.

Aku ada urusan pribadi, yang terpaksa mengirimkan diriku ke suatu tempat. Bila ada berkas-berkas dan surat dari warga desa lagi. Taruh saja di mejaku, pasti akan kukerjakan dan kubaca setelah urusanku telah selesai dan kembali ke ruanganku.

Janz
Terima kasih.

"Ini surat Janz kepada siapa saja prajurit yang menemukannya, maksud dari surat ini seperti apa?" Zagan mengernyitkan dahinya semakin bingung.

"Dari kedua surat yang kau baca tersebut, itu ada sangkut pautnya dengan anak kecil yang membuat onar beberapa hari lalu yang kau tangkap dengan Zion temanmu." Romy Raven menjelaskan kepada Zagan.

The Secret XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang