Beberapa saat lalu terjadi kekacauan di depan pos, akibatnya sebagian bangunan pos pun hancur. Zagan terjatuh dari lantai lima karena ruang burung pengantar pesan kilat tiba-tiba terguncang dan seketika ruangan tersebut ambruk.
Zagan terjatuh bersama beberapa barang dari ruangan itu. Dia sekarangan berada di lantai satu. Namun, dia selamat dari reruntuhan batu-batu besar yang terjatuh juga bersamanya. Kini sebuah renruntuhan membuat tempat persegi, ia berada di dalamnya dengan sedikit udara yang dapat dirasakannya.
Takdir atau kebetulan, saat ini Zagan belum mati dan telentang dengan berhasil menghirup sedikit udara, baginya bernapasnya sekarang rasanya seperti tersekat-sekat di tenggorokkannya.
Zagan terus berusaha menghirup udara yang terdapat di tempat gelap yang entah dia tidak tahu sekarang berada di mana. Perasaannya sekarang amat gundah tak tahu harus melakukan apa. Dia berpikir, apakah sekarang dia berada di alam lain? Ataukah berada di dalam sebuah mimpi.
Matanya kini hanya menangkap hitam dan gelap, tubuhnya susah digerakkan, tetapi ia tak mendengar ada sesuatu apa pun di dekatnya. Hanya hening yang dapat dirasakannya. Kelima indranya pun masih bisa dirasakan, ia sadar sekarang bahwa dirinya kini masih hidup.
Dia mencoba mengingat kejadian terakhir sebelum ia sekarang entah berada di mana. Otaknya dipaksa bekerja mencari memori beberapa saat lalu yang hilang. Kini otaknya berhasil menemukan memori yang hilang tersebut.
"Jadi aku berada di bawah reruntuhan batu?" gumamnya skeptis, sekarang ia dapat menyadari bahwa dirinya kini belum mati. Dia mencoba bangkit, tetapi kepalanya terbentur batu, "Aw," dia mengaduh dan sadar dirinya hanya berada di dalam suatu ruangan yang sempit, karena saat dia mencoba bangun tidak bisa merasakan tempat yang leluasa.
Zagan mulai menggerakkan kedua tangannya, kedua tangannya itu bisa meraba batu kasar di kedua sisinya. Sekarang kedua kakinya dia gerakkan, namun ruang gerak yang bisa dicapainya terbatas, sebab saat kakinya diangkat lututnya menghantam batu di atasnya seperti saat ia ingin mengangkat kepalanya.
Saat satu tangannya digerakkan ke atas, ternyata ada batu yang menghalanginya. Dia menghitung seberapa jauh jarak antara tubuhnya dari batu tersebut. Hanya berjarak satu setengah jengkal jari saja. Zagan pun terkejut, dia bisa beringsut ke kiri sampai tubuhnya tak lama juga menghantam batu, begitu pun setelahnya dicoba ke kanan dan menghantam juga, dengan kira-kira jarak kanan dan kirinya sama-sama terdapat batu yang kasar.
Kini dia menggerakkan tubuhnya ke arah utara dan kaki sebagai bagian anggota tubuh pertama untuk merasakan apakah dia akan menghantam batu lagi atau tidak, ketika baru menggerakkannya tiba-tiba saja kakinya juga dapat merasakan sebuah penghalang yang tak lain adalah batu dari reruntuhan juga.
Terakhir ia menuju selatan dengan satu tangannya dijadikan sebagai alat peraba, sebelum itu dia merubah posisinya dari telentang ke telungkup dan bersiap merangkak seperti bayi. Akhirnya ia merangkak di kegelapan menuju arah ke selatan.
Beberapa jarak bisa dia dapat lalu sebelum akhirnya sama juga terhalang dinding saat telapak tangannya dapat merasakan betapa kasarnya batu tersebut. Dengan udara yang minim dan tanpa adanya cahaya, ia terkurung di reruntuhan batu yang menurutnya membentuk sebuah persegi.
Zagan sangat kesal, tetapi dia tidak boleh emosi sebab udara di sini cukup sedikit. Karena jika ia emosi dirinya akan susah mengatur napas dan dia tidak akan tahu bagaimana nanti keadaan dirinya. Sekarang ia berpikir untuk menendang-nendang batu dengan kakinya di arah utara. Namun, tak ada hasil sama sekali kemudian dia meninju dan menendang batu di kanan dan kirinya dan hasilnya sama.
Tinggal dua arah lagi yang belum di coba, atas dan arah selatan dekat kepalanya. Dia mencoba meninju batu di atasnya tapi benar-benar terasa sakit sebab ia sepertinya menyadari kalau di atasnya pasti terdapat banyak reruntuhan batu yang menghalangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret X
FantasySuatu dunia yang mengisahkan banyak rahasia bertebaran di dalamnya, sungguh membuat orang-orang di dunia itu ingin mencari tahu semua tentang rahasia tersebut. Rahasia itu terdapat dari orang, benda, tempat, dll. Hanya ada segelintir orang yang hamp...