Bab 43 : Hal Yang Mengejutkan

13 2 0
                                    

Ruang kontrol desa Lazuarh. Puluhan monitor berukuran kecil, sedang dan besar berada di ruangan ini. Berbagai gambar dari beberapa monitor tersebut memantau di berbagai wilayah di desa hingga ke pelosok-pelosok sudut desa Lazuarh.

Walaupun ada beberapa layar monitor yang mati, tetapi beberapa monitor terus mengambil gambar pada suatu tempat di wilayah-wilayah desa Lazuarh.

"Test! Test! Kepada prajurit pengawas monitor desa Lazuarh. Apakah ada sesuatu yang terjadi di sana? Dimohon mengirimkan salinan seluruh rekaman dan gambar dari seluruh monitor tersebut secepatnya." Suara seseorang berkumandang di ruangan kontrol desa Lazuarh.

Tak akan ada yang menjawab pesan tersebut. Karena ruangan kontrol desa Lazuarh telah kosong ditinggal oleh seluruh prajurit yang bertugas mengawasi ruangan ini.

"Test! Test! Kepada prajurit pengawas monitor desa Lazuarh. Apakah ada sesuatu yang terjadi di sana? Dimohon mengirimkan salinan seluruh rekaman dan gambar dari seluruh monitor tersebut secepatnya." Suara itu kembali bergema, tetapi sekali lagi. Hal yang dilakukan adalah perbuatan sia-sia.

Di suatu tempat di istana kerajaan Gourmoudra. Seorang lelaki terus memberi kabar pada sebuah mikrofon ruangan tersebut. Ruangan itu begitu sepi dan banyak sekali monitor layar kecil sampai besar di ruangan ini. Akan tetapi, hanya ada dia seorang yang berada di ruangan ini. Tak ada satu pun prajurit kerajaan yang bertugas di tempat ini.

"Sial, mengapa tidak ada jawaban dari seorang prajurit pun di ruangan kontrol desa Lazuarh," dia menggerutu karena sudah berkali-kali memberikan kabar lewat mikrofon. "Aku yakin, memang ada yang tidak beres di desa Lazuarh." Dia berpaling dan meninggalkan ruangan tersebut.

                              *      *      *

Di hutan timur desa Lazuarh. Di tengah perjalanan Rouqar menerjang hujan deras dan angin yang kencang. Pepohonan yang padat serta dedaunan dan ranting yang lebat terus menerus bergoyang hebat ke sana-kemari.

Rouqar memegang erat batang daun pisang agar tidak lepas dari genggamannya. Walau sebagian daun pisang tersebut telah tersobek akibat kencangnya angin berhembus. Namun, sebagian daun lainnya masih bisa menjaga Rouqar dari derasnya hujan dan kencangnya angin. Semakin Rouqar berjalan, energinya mulai terkuras kembali, ia sadar kalau dirinya belum cukup mendapat asupan makanan yang cukup.

Rouqar memang merasa kurang kalau hanya memakan beberapa buah kelapa beserta daging buahnya saja. Karena Janz sering membawa banyak makanan dan minuman. Porsi yang tadi Rouqar santap belum cukup untuk mengisi perutnya.

Gruarrr!

Petir menyambar pohon besar di depan jalannya. Sontak Rouqar menghindar secepat mungkin, tetapi beberapa ranting pohon itu berhasil mengenai bagian tubuhnya.

"Sial," umpatnya, sebelah kakinya tertimpa beberapa ranting pohon tersebut. "Kakiku terasa remuk." Genggaman tangannya terlepas dari hulu daun pisang sehingga tubuhnya mulai basah kembali sedetik kemudian. "Akhirnya, tubuhku basah sepenuhnya. Hujan yang seperti ini bagaikan anugerah atau musibah, terlalu deras sehingga membuatku bingung harus bersyukur atau tidak." Dia menambahkan seraya berusaha menarik kakinya dari timbunan ranting pohon yang menimpanya.

Mantra sihir Kentoos memang sungguh luar biasa. Dia bisa menimbulkan hujan hingga berjam-jam dengan tempo hujan yang stabil—deras, tak pernah turun tempo—hingga yang merasakan hujan tersebut agak kewalahan.

Mereka berpikir, hujan itu adalah hujan alami yang beranugerah, tetapi sebagian orang yang merasakan justru condong tidak begitu merasakan ada suatu karunia, melainkan sebuah musibah yang entah datang dari mana yang mereka rasakan.

The Secret XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang