Di pos pusat penjagaan desa Lazuarh. Di dalam ruangan Janz Romy Raven.
"Apa! Pukul tujuh pagi tadi sudah terjadi pencurian lagi?" tanya Janz Romy Raven terkejut, dengan adanya berita yang ia terima sepagi ini.
"Betul Janz Romy. Padahal aku dan seluruh prajurit desa telah melakukan penjagaan ketat," ucap seorang prajurit tingkat satu yang melaporkan kabar tersebut. "Pencuri itu, ciri-cirinya sama seperti pencuri di pasar kemarin—tapi itu baru asumsiku saja, belum tentu benar—dia mencuri di kedai makan yang baru saja dibuka di bagian wilayah selatan."
"Sial, bagaimana bisa penjagaan tingkat siaga dua dapat kecolongan oleh tikus amatir seperti itu—oh—tidak, maksudku tikus kelas kakap," ujarnya dengan senyuman menyeringai. "Ini menambah ujianku dalam menangani kasus baru yang belum pernah terjadi sebelumnya di desa ini setelah sekian lama. Aku tak tahu bagaimana aksi pencuri itu bisa mengelabui prajurit tingkat empat yang sudahku tugaskan untuk berjaga di semua penjuru tempat perekonomian desa." dia menambahkan, memikirkan aksi brilian dari gadis pencuri itu bisa melancarkan aksinya. Padahal desa sedang berada dalam tingkat status siaga dua.
"Hmm ... pagi tadi aku mendengar laporan dari penduduk desa yang ada di sekitar tempat lokasi kejadian, bahwa ada beberapa prajurit tingkat empat yang pingsan," ujar prajurit tingkat satu itu. "Mungkin pencuri itu melakukan serangan fisik tak biasa kepada prajurit tingkat empat—kasus tadi pagi masih diusut kronologisnya oleh beberapa prajurit tingkat satu lainnya, yang sekarang sedang mencari informasi kepada pemilik toko dan saksi di tempat tersebut."
"Bagus, lakukan hal itu sampai terungkap hasilnya, dan laporkan kepadaku secepatnya," ucapnya, sebuah senyuman tersungging di bibirnya ... senyum itu adalah senyum seringainya lagi. "Aku ingin hari ini salah satu di antara perampok itu tertangkap, dan mendapatkan hukuman setimpal di panggung eksekusi nanti. Sebab algojo dari kerajaan sedang dalam perjalanan ke sini." dia menambahkan dengan rasa percaya diri yang amat tinggi, bahwa prajurit desa Lazuarh dapat menangkap salah satu dari pelaku tindak kriminal itu.
"Maaf Janz," kata prajurit tingkat satu tersebut seraya menelan ludah. "B-bagaimana Anda bisa seyakin itu? Jikalau prajurit yang ada di desa ini dapat menangkap salah satu dari kriminal tersebut?"
"Entahlah, hatiku mengatakan hal menyenangkan akan terjadi hari ini," katanya cepat ... lagi, senyum khas seringai terukir pada bibirnya.
* * *
Di istana kerajaan Gourmoudra tadi malam, ruangan paduka raja.
"Surat dari desa Lazuarh, ya," gumam Raja Gourmoudra, menerima surat dari Janz Romy Raven melalui elang biru pengantar pesan kilat. "Kira-kira apa isinya, ya." dia langsung membuka gulungan perkamen tersebut dan membaca isi surat itu.
Paduka Raja Durnst Lavergne yang terhormat.
Saya, Janz Romy Raven, ingin memberi kabar yang mungkin tidak mengenakkan untuk didengar. Hari ini di desa Lazuarh, saya mendapatkan kabar adanya dua perampokan dalam sehari di dua tempat berbeda, hanya selang beberapa jam. Akan tetapi, yang membuat saya mengirimkan surat ini kepada Anda adalah ... salah satu perampok itu, bukanlah perampok biasa. Dia merampok di bar Quats, tempatku dan anak buahku melepas penat pada malam hari ketika setelah seharian bekerja. Ini sungguh mengusikku, ditambah lagi pak Zach pemilik bar Quats itu mengalami luka parah dalam perkelahiannya melawan perampok tersebut, dan perampok itu mengakibatkan jatuhnya korban sebanyak sepuluh orang, empat di antaranya meninggal...
Sontak, Raja Durnst Lavergne berhenti dan terkejut membaca isi suratnya. "Sungguh amat keterlaluan perampok itu," ucapnya dalam hati. Raja lalu melanjutkan membaca sisa isi suratnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret X
FantasySuatu dunia yang mengisahkan banyak rahasia bertebaran di dalamnya, sungguh membuat orang-orang di dunia itu ingin mencari tahu semua tentang rahasia tersebut. Rahasia itu terdapat dari orang, benda, tempat, dll. Hanya ada segelintir orang yang hamp...