Bab 31 : Batalnya Ujian Kenaikan Tingkat Prajurit

20 3 0
                                    

"Gilder Hack dan kalian semua yang berada di sini, cepat keluar serta selamatkan diri kalian." Kuda milik Janz itu mendengus seraya melihat semua prajurit di dalam ruangan rapat ini.

Tanpa rasa takut, prajurit tingkat satu di depan kuda Janz itu berbicara, "Apa maksudmu?" ucapnya masih merasa ngeri, ketika melihat kuda red dun milik Janz.

Kuda Janz menolehkan kepalanya ke arah prajurit di hadapannya. Prajurit itu lalu mundur beberapa langkah karena sedikit takut melihat mata merah darah memandang dirinya.

"Lakukan saja perintahku, bocah!" Dia menegaskan perkataannya itu.

Suara berat yang keluar dari mulut kuda red dun tersebut, membuat semua prajurit di sini berpikir cepat. Apa maksud perkataanya tadi?

"Aku tahu, kau salah satu roh kuat yang dibangkitkan oleh Janz dengan sihir hebatnya. Namun, mengapa kami harus meninggalkan desa Lazuarh ini? Sementara itu di mana Janz berada sekarang?" Gilder menanyakan kebingungannya kepada kuda milik Janz tersebut.

"Desa ini sedang dalam bahaya besar, Guild Raven sedang melakukan siasat buruk untuk desa ini. Sekarang Janz sedang menghadang orang-orang dari Guild Raven tersebut." Kuda Janz berkata, kenapa mereka yang berada di sini harus mengikuti perintah yang disampaikanya.

"Oh, sial." Gilder menepuk jidatnya. "Ikutilah perintahnya." Dia berseru kepada semua prajurit yang berada di sekitarnya.

Prajurit tingkat satu yang menggigit cerutu memekik keras. "Apa maksudmu, Tuan Gilder!" Dia kebingungan dengan apa yang terjadi sebenarnya.

"Aku bilang! Ikutilah saja perintahnya, ini perintah dari Janz langsung. Walau yang menyampaikannya adalah kudanya." Gilder berkata tegas kepada prajurit tersebut.

"Sudahlah," kata prajurit spesial yang di punggungya terdapat panah. "Kalau ini memang benar perintah dari Janz, dan Janz menyampaikan pesannya lewat perantara kudanya. Maka kita sebagai prajurit kepercayaan Janz harus mematuhi perintahnya." Dia menambahkan, dan perkataanya itu membuat beberapa prajurit lainnya yang ingin bertanya mengurungkan niatnya.

"Janz berkata, 'selamatkan beberapa prajurit di desa ini dan kirimkan sebagiannya ke desa atau kota di dekat desa Lazuarh'. Dia juga berkata,  'sembunyilah sampai keadaan desa Lazuarh kembali normal'." Tuntas sudah, apa yang ingin disampaikan Janz sudah dikatakan oleh Kudanya.

Beberapa prajurit menanyakan pertanyaan yang sama di dalam benaknya. Bagaimana kita bisa tahu kalau desa Lazuarh akan kembali normal dari serangan Guild Raven? Namun, tak satu pun dari mereka yang mempunyai pertanyaan itu di pikirannya ingin mengajukannya kepada kuda milik Janz.

"Baiklah," ucap Gilder serius. "Semuanya yang berada di sini, menyebarlah ke seluruh penjuru desa dan selamatkan prajurit-prajurit yang sedang bertugas di pos-pos desa sebisa mungkin." Gilder menambahkan seraya menggerakan jemarinya sebagai isyarat pelaksanaan perintah telah diputuskan.

"Siap!" seru keenam prajurit kepercayaan Janz serempak.

Prajurit yang terdapat luka sayatan di matanya langsung berlari menerobos kaca jendela pos pusat penjagaan desa di dekat tempat duduknya. Mungkin itu caranya keluar dalam ruang rapat ini dengan cepat. Beberapa prajurit lainnya ada yang berjalan ingin keluar dari ruangan ini. Namun, kuda red dun milik Janz menghalangi jalan mereka.

"Hei, bisakah kau minggir dari jalan kami?" tegur prajurit tingkat satu yang menggigit cerutu.

Kuda milik Janz mendengus dan memelototi prajurit tersebut.

"Hei, tenanglah." Gilder menegur kuda milik Janz.

Kuda milik Janz akhirnya beringsut kemudian semua prajurit yang ingin lewat dapat melanjutkan jalannya dan menjalankan tugasnya.

The Secret XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang