Bab 37 : Kemarahan Parvilliun

15 2 0
                                    

Romy Raven memikirkan suatu cara dalam menangkal sebuah mantra terhadap seseorang yang terpedaya oleh mantra tersebut. "Seingatku, kalau orang kuat terkena suatu mantra dari seorang penyihir yang kekuatannya jauh di bawahnya. Maka punuknya harus ditepuk agar tersadar kembali dan terlepas dari mantra yang sedang memengaruhinya," ucapnya yakin dan agak skeptis terhadap asumsinya itu.

Zagan termenung mendengar ucapan Romy Raven. Sontak ia refleks dan tangannya melayang cepat menepuk punuk Parvilliun. Alih-alih Parvilliun langsung berteriak amat keras. "Aaaaaaaaaaaaaaaaa!" Suara itu langsung mengguntur seperti menghunjam bumi, membuat Romy Raven dan Zagan terkejut.

"Bodoh, apa yang kau lakukan, Zagan?"

"Aku tidak sengaja melakukannya, Master Romy," kata Zagan. Ia terkejut dan menelan salivanya.

"DASAR KENTOOS KURANG AJAR!" pekik Parvilliun. Dia sudah sadar kalau sebelumnya ia terkena suatu mantra dari Kentoos. "SIAL, KENAPA TUBUHKU TAK KUNJUNG LEPAS DARI JERATAN AKAR-AKAR BERENGSEK INI!"

Romy Raven dan Zagan yang berada di belakangnya pun sampai harus menutup kuping dengan kedua tangannya rapat-rapat. Kemarahan Parvilliun pun tak terbendung, sehingga ia tidak menyadari kalau ada dua orang di belakangnya.

"Parvilliun," tegur Romy Raven.

Parvilliun menyadari panggilan tersebut, tetapi ia berasumsi kalau suara itu adalah suaranya Kentoos yang masih memengaruhi tubuhnya lewat mantranya. Dia pun amat marah seketika. "KENTOOS SIALAN, MASIH BISA-BISANYA AKU MENDENGAR SUARAMU DI TELINGAKU. LIHAT SAJA NANTI, AKU AKAN MEMBUAT PERHITUNGAN TERHADAP ULAHMU, KEPADAKU!" teriakannya pun membuat Romy Raven dan Zagan ingin pingsan.

"Nona Parvilliun," Zagan menegurnya.

"NONA?" Parvilliun mengangkat alisnya. "SEJAK KAPAN KAU MEMANGGILKU NONA, KENTOOS BERENGSEK!" tambahnya heran ketika dipanggil nona. Namun, ia masih terpengaruh dalam kemarahannya.

"Parvilliun," seru Romy Raven. "Ini aku, Romy Youngstar. Aku berada di belakangmu."

Parvilliun pun langsung menoleh dengan raut wajah kesalnya. Ketika kepalanya berputar ke belakang seperti tak ada tulang lehernya. Zagan yang melihat itu langsung pingsan akibat ketakutan. Sementara Romy Raven bergidik. "Ah, benar. Romy Youngstar," ucapnya. "Siapa orang di sampingmu yang tiba-tiba pingsan?" Dia menambahkan.

Romy Raven menelan ludah lalu berkata, "Dia rekanku yang ikut membantu dalam rencana menjatuhkan Janz, Parvilliun," jelasnya. "Dia ketakutan melihatmu seperti itu. Kau memang menyeramkan kalau sedang seperti itu, Parvilliun."

Parvilliun terkekeh, "Kenapa aku bisa tersadar dari mantra Kentoos, Romy?" tanyanya heran.

"Nona Abigail pernah memberitahuku soal mantra deceive dan lainnya. Dia mengatakan, 'kalau ada seseorang penyihir terkemuka terpengaruh dalam mantra tersebut atau semacamnya. Maka cobalah tepuk punuknya yang kencang'."

"Terima kasih, Romy. Kau telah menyelamatkanku dari si mesum jelek Kentoos."

"Bukan aku yang melakukannya, Parvilliun, tetapi rekanku yang menyelamatkanmu dari mantra sihir Kentoos."

"Oh, rekanmu yang pingsan itu?"

"Iya. Siapa lagi memangnya?"

Parvilliun hanya terkekeh. "Ah, aku benci dengan hujan Kentoos ini. Tolong kau cabut sehelai rambutku, Romy," katanya.

"Untuk apa?"

"Cabut saja," Parvilliun memerintahkan cepat. Romy Raven mencabut sehelai rambut Parvilliun. "Lemparkan ke udara," tambahnya.

Romy Raven pun melemparkannya ke udara. Parvilliun membalikkan keadaan lehernya seperti semula dan ia memejamkan kedua matanya seraya merapal mantra, "Pelindung," ujarnya seraya membuka kedua matanya.

The Secret XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang