Di dalam hutan selatan, di luar desa Lazuarh.
"Wajahmu itu, sepertinya aku pernah melihatnya," ucap Putri Clementine membelalak, hingga menutup mulut dengan kedua tangannya.
"Ya, sepertinya aku juga pernah melihat wajahmu," ujar Rouqar yang sudah terduduk.
"Apa tuan putri mengenal orang ini?" tanya Moreau yang menarik pedangnya dan memasukkannya ke dalam sabuk pedangnya.
Situasi saat ini yang terjadi di dalam hutan, sungguh terasa aneh seperti ada sesuatu di antara Putri Clementine Lavergne dan Rouqar Aucresh. Hingga membuat Moreau menjadi kebingungan, bertanya-tanya ada hubungan apa di antara mereka berdua?
Wushhh!!
Rouqar berlari cepat melewati Moreau dan Putri Clementine yang saat ini keadaannya cukup lengah, hingga membuat kesempatan bagi Rouqar untuk kabur.
Tappp!!
Rouqar menaiki kuda putih Putri Clementine lagi.
"Ah... dia mencuri kuda tuan putri lagi!" seru Moreau yang kecolongan, padahal ia sudah bisa menangkap Rouqar, tetapi, ketika melihat wajah tuan putri yang terkejut melihat Rouqar, membuatnya lebih memerhatikan tuan putri dan mengabaikan pandangannya dari Rouqar.
Ringkik kuda!
Rouqar menunggangi kuda Putri Clementine untuk yang kedua kalinya. Ia memacu kudanya secepat mungkin untuk meninggalkan mereka berdua.
Tiba-tiba tuan putri jatuh terduduk, dan Moreau dengan cepat menghampirinya tanpa memikirkan kuda tuan putri yang telah dicuri kembali. Baginya, prioritasnya saat ini adalah Putri Clementine Lavergne.
"Ada apa tuan putri?" tanyanya cepat.
"Whoaaaa! Itu dia remaja yang memakai jubah merah sedang memacu kudanya ke arah timur hutan ini!" teriak prajurit tingkat tiga yang telah tiba beberapa meter dari tempat tuan putri dan Moreau.
"Eh, ada apa dengan tuan putri?" tanya prajurit tingkat tiga lainnya.
"Lebih baik kita menghampiri tuan putri lebih dulu." Prajurit lainnya menyahuti.
Mereka bertiga telah tiba. Ketiga prajurit tingkat tiga yang mengejar Rouqar dan tuan putri serta Moreau.
"Tetapi, remaja itu akan lebih cepat menghilangkan jejak dari kita," kata prajurit yang melihat Rouqar memacu kudanya ke arah timur hutan ini.
"Prioritas utama kita saat ini adalah keselamatan tuan putri!" timpal prajurit kedua yang tadi melihat tuan putri dan Moreau sedang duduk dengan raut wajah yang sedih. "Lihat keadaan tuan putri!" tambahnya, hingga Rouqar sudah tak terlihat lagi dari pandangan mereka bertiga. "Keadaanya, sepertinya sangat mengkhawatirkan. Mari kita hampiri."
"Baiklah," ucap kedua prajurit itu bersamaan, mengikuti saran rekannya.
Lalu mereka bertiga lebih dulu menyepakati soal memprioritaskan keselamatan tuan putri yang sama dengan Moreau, daripada harus menangkap Rouqar.
"Tuan putri, apa Anda baik-baik saja," kata Moreau.
Tappp!!
Ketiga prajurit itu turun dari kudanya, lalu mereka menghampiri Putri Clementine dan Moreau.
"Apa tuan putri baik-baik saja?" tanya seorang prajurit.
"Eh, mengapa Anda menangis?" kata seorang prajurit lainnya, ia terkejut ketika melihat wajah tuan putri meneteskan air mata.
"Kurang ajar si jubah merah itu!" seru prajurit ketiga yang berbicara. "Kau apakan tuan putri sampai menangis, JUBAH MERAH!" tambahnya berteriak geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret X
FantasySuatu dunia yang mengisahkan banyak rahasia bertebaran di dalamnya, sungguh membuat orang-orang di dunia itu ingin mencari tahu semua tentang rahasia tersebut. Rahasia itu terdapat dari orang, benda, tempat, dll. Hanya ada segelintir orang yang hamp...