Bab 50 : Kematangan Pikiran Seorang Raja Durnst

28 1 0
                                    

Di hutan timur desa Lazuarh, roh Red berhasil menyelamatkan Rouqar yang tidak bisa membebaskan kakinya dari timpaan beberapa ranting pohon. Roh Red tersebut wujudnya seperti kuda red dun milik Janz, namun roh Red berwarna hitam dan ada sebagian ukiran membentuk sebuah simbol berwarna merah serta irisnya juga berwarna merah pekat.

"Bocah, semestinya Gilder Hack yang menolongmu, namun dia sedang menyelamatkan Zion untuk mengamankannya ke istana Gourmoudra." Suara paraunya samar-samar bisa didengar Rouqar yang berada di punggungnya dalam keadaan tertidur. "Seharusnya aku tak ada urusan untuk menolongmu bocah, tapi entah mengapa Janz amat menaruh perhatian lebih terhadapmu, mungkin kau memang layak hidup." Roh Red berjalan santai sembari membawa Rouqar ke luar dari hutan timur.

Sebelumnya Rouqar pingsan dan tubuhnya sudah kemasukan banyak air akibat posisinya telentang dan air hujan yang begitu deras menerjang dirinya. Namun, saat tidak diketahui oleh Rouqar, Red—roh yang terperangkap dalam kuda red dun milik Janz—tiba-tiba saja muncul.

Red menendang ranting pohon kuat-kuat yang menimpa sebelah kaki Rouqar sampai ranting pohon terakhir baru diangkat dengan kakinya lalu dia menginjak dada Rouqar yang ia tahu tubuhnya kemasukan banyak air sehingga Rouqar memuntahkan air tersebut.

Rouqar lalu digigitnya dan ditaruh di punggunya sampai kepala Rouqar besandar di punuknya. Entah mengapa Red ingin menolong Rouqar, padahal setelah ia dibangkitkan kalau dia diperintahkan oleh Janz hanya untuk menyampaikan pesan saja kepada Gilder Hack, bahwa dia disuruh menjaga keselamatan Zion dan Rouqar.

Akan tetapi, Red tahu kalau Gilder Hack sedang menyelamatkan Zion dan menjalankan misinya untuk membawanya ke istana Gourmoudra. Sementara Rouqar yang tanpa pengawasan, tiba-tiba saja nekat ingin ke desa Lazuarh karena dia mau menemui Janz yang tak mengunjunginya beberapa hari dan membuatnya khawatir.

"Aku bisa merasakan keberadaan Janz, tapi aku tak ingin dia melihat kau dalam keadaan seperti ini sekarang, bocah." Iris merah Red melihat dinding kukuh yang membentengi desa Lazuarh tak jauh dari hutan timur yang beberapa jarak lagi sampai ke dinding tersebut. "Sebenarnya apa tujuanmu bocah?" Dia amat penasaran dengan tujuan Rouqar sampai-sampai dirinya bisa tertimpa beberapa ranting pohon yang lumayan besar.

Desa Lazuarh dikelilingi dinding kukuh yang membentengi dan melindungi bangunan-bangunan di dalam desa serta penduduknya dari maha bahaya di luar desa seperti para Hunter dan orang jahat lainnya, bahkan juga dari serangan Guild yang bisa saja juga merupakan ancaman serius bagi warga desa.

Roh Red sudah keluar dari hutan timur desa Lazuarh, dia berjalan ke arah pintu gerbang timur. Dia tahu kalau hujan yang telah beberapa jam mengguyur desa Lazuarh dan sekitarnya adalah akibat dari sihir, bahkan dia juga bisa merasakan orang yang mengeluarkan sihir tersebut baru saja keluar dari pos pusat bangunan desa. Namun, dia benar-benar tidak berpikir untuk mencampuri semua urusan yang terjadi di desa Lazuarh kecuali dengan Rouqar.

Karena dia percaya semua masalah yang kini timbul dan terjadi bisa diatasi oleh Janz sebagai pemimpin desa, sebab dia mengetahui betul kepemimpinan Janz itu seperti apa.

Red tiba di depan pintu gerbang timur desa Lazuarh, dia melihat beberapa kuda hitam tergeletak mati, dia berpikir itu teman-temannya sampai melihatnya begitu lama, namun dia sadar kalau dia hanyalah roh.

Tak lupa dia melihat dua orang prajurit penjaga gerbang tingkat satu yang sudah menjadi mayat dengan keadaan tubuh yang mengenaskan. Satu prajurit lehernya bolong dan satu lagi tulang tangan dan kakinya patah.

Selama hujan terus mengguyur dengan tempo yang stabil akibat dari sihir Kentoos, genangan air di seluruh desa Lazuarh mencapai semata kaki orang dewasa. Namun, di hutan barat, timur dan selatan keadaannya cukup berbeda, sebab di hutan timur sungainya sudah mengalami banjir walaupun tidak begitu besar.

The Secret XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang