[4] : Wawancara

4.7K 561 46
                                    

-EMPAT-

Wawancara

==========

Beberapa hari ini Loli tidak terlibat obrolan apapun dengan Hazel. Melihat cowok itu saja jarang. Hanya sesekali jika Hazel lewat depan kelasnya atau lihat dari jauh. Dan hebatnya, padahal baru dua kali terlibat perbincangan--yang tidak lama-lama amat--Loli malah kangen mengobrol lagi dengan Hazel.

Loli masih ingat jelas waktu ia dan Hazel pergi ke kantin. Walau tidak banyak bicara, tapi Hazel tidaklah dingin. Dia selalu mencari-cari bahan bicaraan untuk memecah suasana canggung. Seperti bertanya; nanti masuk sama guru siapa? Enak gak belajar sama guru anu? Nilai sama guru ono gimana? Suka pelajaran apa? Kenapa milih IPS?

Pertanyaan-pertanyaan yang phatic banget, tapi entah kenapa Loli senang ditanyai. Mungkin efek orang ganteng yang nanya.

Ditambah pula kalau Hazel senyum dan ketawa, dia jadi cute. Beda banget dengan image dingin dia kalau lagi diam. Yups, that's why don't judge someone by how they look.

"Loli, gimana? Lo dapat topik apa buat majalah minggu ini?"

Lamunan Loli buyar ketika Zaki melontarkan pertanyaan padanya. Loli yang tadinya duduk bertopang dagu tidak bersemangat dengan rapat anggota majalah sekolah lantas menegapkan badan.

"Eng, gue belum nemu topik yang menarik, Kak."

Zaki selaku senior sekaligus ketua majalah sekolah mendengus malas melihat ke-13 anggotanya yang belum bisa memberikan gagasan untuk topik majalah mereka minggu ini.

"Ayolah, kalian itu udah punya waktu seminggu buat mikir. Masa gak dapat ide satu pun!"

Semuanya diam. Tidak berani menjawab kalau ekspresi ketua sudah berubah masam.

"Yaudah, topik Kaisar lagi aja. Selebgram mah punya nilai jual. Lihat dua majalah kita yang bahas dia kemarin, cepet laku kan," cetus Tio yang duduk di sebelah Zaki.

Loli memutar bola matanya jengah. "Kalau gue jadi pembaca, bosen gila baca topik dia mulu."

"Terus siapa dan apa lagi dong yang mesti di bahas? OSIS lagi gak ada ngadain acara apa-apa. Anak-anak juga lagi gak ada yang ikut atau menang lomba dan sebagainya. Mau bahas korupsinya orang TU? Yang ada organisasi kita yang ditutup. Wawancarain most wanted sekolah? Sama aja udah ngebosenin, lagian anak most wanted juga itu-itu doang."

Loli kembali menopang dagunya. Mengetuk-ngetuk pipi dengan jemari, seraya berpikir apa yang bisa jadi topik hot buat majalah mereka. Hingga kemudian satu ide terlintas di kepalanya!

"Gue punya ide!"

Pandangan ke-13 orang yang ada di ruangan itu langsung tertuju pada Loli dengan mata yang sama-sama menyiratkan pertanyaan; apa?

"For your information guys, sekolah kita punya most wanted baru tau! Banyak orang yang penasaran sama dia. So, dia akan jadi topik yang fresh banget. Kalau kita bahas tentang dia, gue yakin majalah kita bakalan laku. Yakin deh sama gue!"

"Memangnya siapa yang lo maksud?" pertanyaan Zaki mewakili semua pertanyaan dari orang yang ada di ruangan itu.

Loli tersenyum misterius. "Hazel, anak baru 11 IPS 2."

HELLO BYE-BYE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang