[25] : Mencari Kepingan Memori

3.5K 267 29
                                    

-DUA PULUH LIMA-

Mencari Kepingan Memori

==========

Semalam sampai Kaisar pulang dari rumah sakit, Loli belum juga bangun. Tapi siang ini ketika ia kembali datang, gadis itu sudah duduk menyender pada kepala ranjang dan menyambut kedatangannya dengan tatapan datar.

"Kenapa gak ganti baju dulu baru ke sini, Kai?" ujar Mela ketika Kaisar memberi salam padanya. Kaisar memang masih menggunakan seragam putih abu-abunya karena langsung pergi ke rumah sakit setelah dari sekolah.

"Gak apa, Ma, kan gak main kotor."

"Oh iya, Kai, mumpung ada kamu. Mama titip Loli bentar, ya. Mama ada urusan ke administrasi. Gak apa, kan?"

"Oh, gak apa, Ma."

Kaisar melirik Loli sebentar, gadis itu sedang memandangi pemandangan yang ada di balik jendela. Terlihat tidak peduli dengan pembicaraan mamanya dan Kaisar.

Setelah Mela pamit pergi, Kaisar mengisi kursi yang ada di sisi ranjang Loli. Gadis itu masih tetap dengan posisi yang sama, sama sekali tidak peduli dengan kehadiran Kaisar.

"Utari ada ngehubungin lo? Dia tadi sebenarnya mau jenguk."

"Udah tau."

"Terus lo bilang apa?"

"Lagi gak di rumah," jawab Loli datar tanpa mau melihati Kaisar.

Kaisar menghela napas pelan. "Lo masih marah?"

"Pake nanya," celetuk Loli.

Anehnya Kaisar tidak merasa kesal dicueki gadis ini, dia malah merasa gemas dengan Loli. Bahkan Kaisar tidak bisa menyembunyikan senyum tipisnya.

"Maafin gue, dong. Jangan ngambek lagi."

Kali ini Loli memutar kepalanya dan melihati Kaisar dengan dahi berkerut samar. "Lo minta maaf apa merintahin gue? Pakai kata-kata yang bener. Jangan seolah gak bersalah!" semprot Loli galak.

Kaisar menahan tawanya. Dengan wajah pucat seperti itu, Loli masih bisa mengomel seperti biasa. "Kan, kalau lo mau ngeliat gue kayak gini lebih enak." Kaisar tersenyum hangat. Membuat hati Loli sedikit terketuk. "Gue minta maaf kemarin udah bikin lo badmood."

"Terus?"

"Maaf udah ngomelin lo."

"Terus?"

"Maaf udah ngatur-ngatur perasaan lo."

Loli diam. Kemarin permasalahan utamanya adalah Loli kesal karena Kaisar melarangnya dekat dengan Hazel. Tapi kemarin pula situasi sudah berubah. Loli sendiri yang pada akhirnya memutuskan untuk menjauh dari Hazel. Bukan karena Kaisar, tapi karena Cleo.

"Bakalan gue maafin dengan syarat hari minggu nanti lo harus bawa gue jalan-jalan."

"Lah, lo udah sehat apa?"

"Gue jamin udah sehat."

"Mau jalan kemana? Lo tau sendiri bawa gue keluar dari rumah terus ke tempat rame tu gimana."

HELLO BYE-BYE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang