-DUA PULUH SEMBILAN-
Teka - Teki
==========
Mimpi pertama di sekolah.
Mimpi kedua di lapangan.
Loli menuliskannya di atas kertas kosong seraya mengingat kedua mimpi yang datang padanya. Loli yakin jika itu memang ingatannya yang perlahan-lahan muncul kembali, meski semua yang ia lihat dalam mimpinya masih terlalu kabur. Seperti puzzle, Loli masih butuh potongan lainnya untuk merangkai ingatan itu menjadi sempurna.
Namun, dari dua mimpi yang muncul ini, Loli merasa ada sebuah keterkaitan di dalamnya.
"Diri gue yang ada di sekolah dan di lapangan itu, punya bentuk tubuh yang sama. Di mimpi pertama gue ada di sekolah dan pakai seragam putih-biru. Di lapangan gue bilang kalau 'kita masih SMP'. Berarti ingatan di mimpi itu terjadi waktu gue SMP."
Kedua ingatan itu diwaktu yang sama, ketika SMP.
"Di mimpi pertama, ada cowok yang gue rangkul dari belakang. Di mimpi kedua, ada cowok juga. Apa itu cowok yang sama, ya? Kenapa muka dia gak pernah kelihatan, sih."
Karena sejak kelas satu SD sampai sekarang udah hampir delapan tahun, cewek yang dekat sama gue cuma lo. Seolah ada lampu terang yang muncul ketika mengingat kata-kata cowok berbaju biru itu, Loli mendapatkan fakta baru.
"Sejak kelas satu SD. Hampir delapan tahun. Berarti dia teman dekat gue. Apa artinya gue dulu punya sahabat cowok?"
Loli kembali mengingat di mimpi pertama itu ia berani merangkul seorang cowok seolah mereka sudah sangat akrab. Kalau ia ingat-ingat, cowok di sekolah dengan yang di lapangan punya tinggi dan punggung yang sama.
"Berarti dia orang yang sama," cetus Loli. "Gue yakin."
Pena dijari Loli kembali menari diatas buku harian miliknya.
Di kedua mimpi itu selalu muncul cowok yang sama.
"Jadi pertanyaannya sekarang, siapa cowok yang udah berteman sama gue sejak kelas satu SD sampai SMP itu?"
Loli tidak bisa menemukan jawabannya dengan mudah. Ia sama sekali tidak ingat dengan satu pun temannya di Bengkulu dulu. Dia juga tidak punya kenangan seperti foto atau pendukung lainnya untuk mengingat teman-temannya.
"Seburuk apa sih amnesia gue sampai gak ada sedikit pun ingatan yang tersisa." Loli jadi frustasi sendiri.
Sebelum frustasinya bertambah parah, Loli membuka jendela kamarnya sehingga angin sore bisa memasuki ruangan yang ada di lantai dua itu. Setidaknya terpaan angin ini bisa membuat pikirannya yang berkecambuk sedikit tenang.
Saat Loli tengah memperhatikan langit sore yang masih cukup cerah, perhatiannya tak sengaja tertuju pada halaman rumah Kaisar yang memang terlihat jelas dari jendela kamarnya. Di sana ada Kaisar yang sedang mencuci motornya.
Melihat Kaisar, Loli jadi teringat keanehan ketika ia terbangun dari tidur di kelas tadi. "Kenapa tadi gue bisa lupa Kaisar dan yang lainnya, ya?"
Hanya saja, karena tadi orang yang pertama kali ia lihat adalah Kaisar dan tempat dirinya berada ada di kelas. Loli hanya fokus pada orang sekitarnya. Dia tidak sempat mengetahui apakah ia melupakan semuanya atau hanya orang-orang yang ia lihat saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO BYE-BYE✔
Teen FictionBermula dari sering memergoki anak baru yang melihatinya, Loli jadi penasaran dengan anak baru bernama Hazel itu. Loli Lovenna dengan sifatnya yang penuh percaya diri akhirnya mengajak Hazel berkenalan dan seiring waktu ia menjadi dekat dengan cowok...