BAD DAY, itulah 2 kata yang mencerminkan hariku yang buruk, pagi hari yang muram itupun dimulai dengan serentetan tugas yang diberikan oleh my devil bos. Entah mengapa pagi ini mood bos besar sangat buruk. Dan semua itu akan berimbas bagi diriku sang sekretarisnya.
ooh god berapa banyak lagi yang mesti aku kerjakan!!
keluhku tak ada habisnya melihat kumpulan map yang menjulang rapi di meja kerjaku. Bahkan sekarang menjelang jam makan siang pun hanya seperempat yang baru aku kerjakan begitu malangnya nasib bawahan.
"hust, meila yuk makan siang bareng?" dengan senyum yang ceria ia menawariku untuk makan bareng bersama. Argh... irikah aku saat melihat semua teman sekantorku melaju membubarkan diri untuk menghindari sejenak tugas yang tengah mereka kerjakan. Dengan senyum terpaksa aku menggelengkan kepala menolak ajakan Cherlot dan dia maklum karena melihat tumpukan map yang ada di atas mejaku.
"oke, gue keluar dulu yah, loe mau titip apa gitu?" Tawarnya
" makasih, tapi aku masih kenyang?" tolak ku dengan halus.
"oke by, tapi loe harus inget, sama penyakit maag kamu bisa berabe kalo itu peyakit kambuh? jawab cherlot mengingatkan.
dan sekarang tinggallah aku di dalam ruangan yang dingin ber ac ini sendirian, hanya ditemani suara ketikan keyboard. Belum lima menit aku kembali menekuni pekerjaanku tiba- tiba terdengar nada dering dari ponselku saat melihat layar ponselku tertulis no asing dan yang menghubungiku adalah nomer dari Indonesia. Dengan ragu- ragu aku menekan tombol hijau pada layar ponselku.
"iya selamat siang, ini dengan siapa?"tanyaku ragu- ragu
"hay, Meila ini aku Yudit, gimana kabarmu Meila" jawab orang yang menelephone ku diseberang
"aku baik kog mas, mas Yudit gimana kabarnya?" tanyaku bosa- basi
"Meila, aku baik- baik saja hanya saja pikiranku agak kalut." jawabnya
"Gak ada apa- apa khan dengan Anggela." entah mengapa mendengar suaranya yang putus asa itu membuatku merasa hati seperti ditusuk jarum
" sudahlah, aku hanya menghubungimu untuk mendengar kabarmu saja pasti kamu sekarang tengah sibuk, jaga baik baik kesehatanmu. aku sekarang akan melanjutkan mimpi ku dulu ya hehehe . sambil terkekeh tertawa
Setelah menerima panggilan itu entah mengapa perasaanku bagaikan rellycoaster terjun bebas jungkir balik. Perasaanku semakin tidak nyaman mendengar nada suara yang dulu selalu menemaniku setiap aku akan tidur.
Tepat di pintu penghubung sepasang mata memperhatikan gerak gerik dari Meila dan entah apa yang tengah dia bayangkan setelah mendengar percakapan itu. Dari mimik wanita itu ia tahu siapa yang tengan menghubungi wanita itu. Hanya lelaki bodoh yang tidak bisa membaca ekspresi itu. Dan sekarang waktunya ia beraksi bila ia tidak ingin menyesal seumur hidup.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Way's of Love
RomantikKetika suatu ultimatum dari keluarganya yang membuat Meila harus memilih diantara ketiga laki- laki . Yudit pria masa lalunya yang kini datang dengan memberikan harapan. Ataukah Meila harus memilih Dibyo seorang pria pilihan budhenya yang memiliki...