The Way's of Love

Bab 45

Dentang jam kini berdetak sebanyak 12 kali, namun kegelisahan membuat Neila sulit untuk memejamkan kedua kelopak matanya entah sudah berapa kali dirinya terus menerus menatap kearah handphone miliknya tapi nyatanya hp tersebut tak kunjung bersuara. Setiap dirinya hendak memejamkan kedua matanya kekalutan pikiran justru membuatnya kembali terjaga. Sudah hampir 12 jam mantan bosnya tersebut pergi meninggalkan diriku sendirian di dalam kamar ini, entah mengapa dia sama sekali tidak memberi kabar apakah memang hal ini juga mempengaruhi mantan bosnya tersebut.

Dirinya masih ingat akan kemarahan yang tertahan pada diri mantan bosnya tersebut semenjak dirinya memberikan solusi tentang pembatalan pernikahan tersebut, sesungguhnya dirinya tidak menginginkan ini semua terlebih sikap dingin bosnya yang selalu mantan bosnya tersebut tunjukkan. Sikap bossynya terlebih lagi sikapnya yang selalu mencemooh setiap pekerjaan yang dirinya lakukan. Selalu saja mantan bosnya itu akan bisa menemukan secuil kesalahannya.

Sambil menghembuskan nafas beratnya Neila kembali mencoba untuk menata pikirannya agar dirinya berubah menjadi gila, Neila sadar bahwa pernikahan hebohnya tersebut akan kembali bergaung di negara dirinya lahir walaupun hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini tapi Neila yakin hal semenarik itu tidak akan mudah terlewat di media sosial manapun. Mungkin tak lama lagi dirinya akan menjadi bahan olokkan seluruh dunia. Kembali pikiran- pikiran tersebut saling tumpang tindih membuat dirinya kembali harus memijat kepalanya yang semakin lama semakin terasa penuh.

Kembali Neila melirik kearah jam tangannya yang terletak di nakas di samping tempat tidurnya, kini dirinya bisa melihat bahwa sekarang sudah jam 12 lebih 10 menit tapi mengapa mantan bosnya tersebut masih saja belum menghubunginya, arg... rasanya kepalanya serasa mau pecah. Sungguh dirinya tidak sanggup untuk menjalani ini semua sendirian entah bagaimanapun juga atau entah ini kesalahan siapa kini dirinya sadar bahwa masalah ini akan mengikat dirinya bersama mantan bosnya tersebut.

Kurang dari 5 menit tiba- tiba ketukan dari luar pintu mengagetkan dirinya dari amukan pikirannya, sambil bermalas- malasan dirinya bangun dari tempat tidur dan berjalan ke arah pintu untuk mengetahui siapa yang tengah ada di depan kamarnya.

Saat dirinya membukakan pintu tersebut ternyata orang yang berdiri di hadapannya adalah orang yang semenjak tadi dirinya tunggu, dirinya bisa melihat bahwa mantan bosnya tersebut yang kini mau tidak mau harus dianggap sebagai suami entah suami sungguhan atau hanya suami diatas kertas. Sorot mata tajam itu kini berubah menjadi sorot mata kelelahan entah apa yang saharian ini mantan bosnya itu lakukan, tapi dirinya yakin mantan bosnya tersebut telah menemukan langkah jitu untuk menyelesaikan semua masalah yang menjerat mereka berdua.

Sambil mempersilahkan mantan bosnya yang kini menjadi suaminya tersebut untuk masuk kedalam kamar, dengan langkah yang gontai Mr. Jack masuk kedalam kamar sambil membawa sebuah map kuning. Ketika sosok itu melewati dirinya tercium dengan terasa bahwa bau menyengat dari alkohol tengah kembali menguar di ruangan kamar ini hal itu mau tidak mau membuat perut Neila kembali berontak dengan seluruh kekuatan yang tersisa dari tenaga nya, Neila kembali menelan ludah untuk mengurangi rasa mual yang kembali menohoknya berharap bahwa dirinya akan kuat dan tidak akan muntah dihadapan suaminya tersebut.

Ketika suaminya itu ambruk di atas tempat tidur membuat Neila kembali mengernyitkan keningnya semakin dalam, entah mengapa hari ini seluruh tenaganya akan kembali terkuras, Neila sadar bahwa dirinya harus rela untuk tidur diatas sofa karena kalau dirinya tidur disamping suaminya tersebut dirinya tidak akan tahan akan bau yang ditimbulkan dari aroma alkohol tersebut.