Mendengar apa yang lelaki itu katakan membuat Meila melupakan janji yang dia ucapkan kepada wanita tempo hari itu. Sapaan lelaki itu membuat dirinya kembali terlena kedalam masa lalunya.
Sesaat dirinya merasakan kembali ke masa itu, masa dimana dirinya merasa aman dan dibutuhkan. Hampir setengah jam dirinya bercakap- cakap dengan pria diseberang, sampai...
" Meila, gue pengen ngomong serius sama kamu?"
" Lha dari tadi bukannya kita udah ngobrol ini udah hampir setengah jam!" sambil melirik keatas nakas dimana jam tangannya berada.
"Iya memang bener kita dari tadi udah ngobrol, tapi gue pengen ngomong serius sama kamu?"
"ya udah ngomong aja!" sambil terus menatap jam, diiringi dengan doa berharap si bos killernya belum teriak mengingatkan akan jadwal mereka hari ini.
"Oke..." sambil terdengar suara orang menghembuskan nafas yang sangat keras.
"Gue pengen kita balik kayak dulu, karena semenjak pertemuan kita tempo hari membuat gue sadar bahwa memang hanya loe yang bisa ngertiin aku, dan bisa memberikan apa yang Anggela tidak bisa berikan?"
Seketika itu juga hatiku bersorak, seakan apa yang ingin aku dengar selama 3 tahun itu kini dia ucapkan. Tapi entah mengapa rasa senang itu bukanlah rasa puas seperti apa yang selama ini aku inginkan. Hatiku kini semakin bingung harus berkata apa.
"Hallo... Meila kamu masih disana?"
"iya aku masih mendengarkan apa yang tadi kamu bilang!" sambil menggaruk- garuk rambutnya yang tidak gatal.
"terus jawabanmu apa?"
"Aku masih bingung harus berkata apa?"
"Meila hanya kamu wanita, yang selama ini aku inginkan maafkan kesalahanku yang selama ini pernah menyakitimu, aku baru tersadar bahwa Anggela tidak sesuci dirimu."
"Suci..?" Diriku kembali bingung akan apa yang Yudit katakan, aku semakin tidak mengerti apa yang memang terjadi.
"Iya suci, betapa bodohnya aku selama ini bayangkan hampir 3 tahun dan aku baru mengetahuinya bahwa Anggela tidaklah sesuci apa yang aku bayangkan selama ini."Kata Yudit yang semakin membuatku bingung harus berkata apa.
"Sebenarnya apa yang terjadi!" Ucapku tidak kalah menuntutnya
"Meila mungkin memang ini karma bagiku karena udah pernah menyakiti wanita sebaik dan sesuci dirimu, aku memang lelaki yang bodoh yang telah mencampakkan wanitra seperti dirimu. 2 bulan yang lalu ketika kita tidak sengaja bertemu aku datang Belanda untuk tujuan bisnis dan ternyata klien yang aku temui adalah teman sekolah Anggela, dari situlah aku tahu akan masa lalu Anggela!"
"Aku merasa dibohongi, aku yang selama ini menjaganya nyatanya dia tidak pernah mengatakan apa yang telah dia lakukan di masa lalu, pantas saja selama ini dia meminta kami untuk tinggal bersama dan diriku selalu menolak karena aku tahu bahwa aku harus menjaga selama kita berdua belum memiliki ikatan dan ternyata dia sudah melepas kesucian yang dia miliki.."
"Aku awalnya merasa cemburu dan merasa sebagai lelaki yang tidak beruntung, tapi melihat apa yang terjadi kemudian rasa itu nyatanya masih kalah dengan logika, kami mulai berhubungan kembali tanpa pernah aku nyatakan bahwa aku sudah tahu akan masa lalunya, tapi rasa akan penghianatan itu masih saja ada aku merasa tidak terima dan 2 minggu yang lalu puncak dari rasa itu tak bisa hilang dari pikiranku, bahwa wanita yang ada dihadapanku sudah terjamah oleh lelaku lain. Egoku tidak menerima itu dan aku memutuskan Anggela."
Mendengar apa yang Yudit bicarakan membuat diriku terhenyak akan realita yang masih saja terjadi pada culture di negaraku, aku masih saja tidak bisa percaya bahwa dirinya terluka karena egonya yang menginginkan wanita pendampingnya harus suci. Apakah kesucian akan menjadi tolak ukur akan kesetiaan? Aku rasa pikiran picik itu hanya dimiliki oleh seseorang yang tidak berpendidikan tinggi seperti Yudit nyatanya tidak. Diriku tersadar bahwa nyatanya aku muak akan pikiran yang tengah dicetuskan oleh Yudit, aku sadar bahwa Yudit memang bukan lelaki yang selama ini aku inginkan. Aku hanya ingin lelaki yang mencintaiku apa adanya bukan lelaki yang penuntut seperti Yudit.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Way's of Love
RomansaKetika suatu ultimatum dari keluarganya yang membuat Meila harus memilih diantara ketiga laki- laki . Yudit pria masa lalunya yang kini datang dengan memberikan harapan. Ataukah Meila harus memilih Dibyo seorang pria pilihan budhenya yang memiliki...