Bab 7

1.5K 58 0
                                        

Akhirnya hari yang melelahkan telah berlalu, dan kini waktunya kembali pulang. Argh... betapa nikmatnya berendam di air panas setelah seharian berkutat dengan jurnal- jurnal yang bikin eneg. Sebelum men shut down CP entah mengapa secara naluriah aku harus menengok ke ruangan si bos devil. Entah ini keberuntungan ataukah kemalangan bagi diriku karena aku harus melihat senyum devil itu. Senyum yang membuat bulu roma ini tiba- tiba berdiri.

Dan terjadilah apa yang aku takutkan, dengan langkah yang mantap disertai dengan  senyum yang menawan untuk para wanita terkecuali diriku, ia melangkah menuju meja kerjaku.

Dengan nafas yang tertahan, aku harus merelakan waktu istirahatku dengan lembur. Karena aku tahu bila ia tersenyum seperti itu. Dia akan meminta diriku untuk mengerjakan tugas yang akan menguras energi. Dan inilah saatnya...

"Meila.... kamu hari ini ada acara?"

See... dan ternyata dugaanku benar. Bahwa ia hanya memberikan senyum itu bila dia menginginkan sesuatu. Huh dasar... Bos gak berperasaan...  tau gitu aku langsung ngacir duluan pas udah waktunya pulang kerja.

"iya pak, ada yang bisa saya bantu" hah dasar nasib orang bawahan harus tersenyum pada atasan walau sesungguhnya dalam hati ingin menangis".

"Kamu temeni saya dinner, aku tunggu di  parkiran 10 menit." Perintahnya tanpa ada bantahan.

Argh... goodbye buthtub goodbye my bed...


Lima menit kemudian, disinilah aku berada duduk dalam diam di samping bos devil. Di jalanan ibu kota kincir angin ini, banyak muda mudi yang berlalu lalang menyusuri jalanan yang mulai dipenuhi oleh salju.

Dan tibalah kini di sebuah restourant indonesia, betapa terkejutnya diriku karena si bos devil membawaku ketempat favoritku bila aku merindukan suasana Indonesia. Tapi jangan GR dulu ah mungkin saja si patnernya emang doyan makan- makanan Indonesia. HIHIHI

Setelah duduk manis di meja yang telah di reservasi oleh si bos devil.

Tiba- tiba datanglah Ibu- ibu gaul ala eropa yang datang menemui kami. Dengan santai ia kemudian datang menuju ke meja kami.

"Halo sayang udah lama nunggunya," kata wanita itu yang kemudian mencium kedua pipi si bos.

Hah.... masak iya si bos jadi playernya ibu- ibu itu, kataku dalam hati sambil mengelus dadaku

"Belum kog Mom ini juga baru aja balik dari kantor langsung kesini" jawabnya tanpa sungkan

kog mom sich jadi ini maminya si bos devil, jadi ngapain juga aku ada disini kalo hanya makan malam keluarga biasa

"So, siapa gadis cantik ini?" tanyanya langsung kepada diriku

"perkenalkan saya Meila mam, saya sekretarisnya Mr. Raskal" jawabku sambil tersenyum

"Jack, jadi ini wanita yang ingin kamu kenalkan dengan Mom"

Kenalkan

kog aneh gitu masak iya setiap yang bekerja dengan Mr. Raskal itu mesti kudu wajib diperiksa dulu sama Mamanya apa jangan- jangan dulu ibunya seorang pensiunan yang bekerja sebagai HRD makanya ia punya insting terhadap bawahan putranya. Cekcekcek.... Sambil menggelengkan kepala

The Way's of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang